DENPASAR, BALIPOST.com – Bali Villa Association (BVA) tetap berupaya mewujudkan quality tourism. BVA berharap para stakeholder villa memberi kontribusi untuk mencapai quality tourism.
Meskipun saat ini kunjungan tamu Cina banyak, namun BVA tetap mengarah ke quality tourism. Menurut Ketua BVA Bali, Gede Sukarta didampingi Sekretaris, Made Yoga Iswara untuk mencapai quality tourism, dengan cara perbaikan produk, pelayanan, dan SDM. “Pelayanan yang paling mendekati dengan quality tourism adalah villa,” ujarnya.
Ia mengutarakan dari sisi harga, harga villa bagus. Dari sisi pelayanan, villa memberikan standar pelayanan yang memang sesuai dengan standar operasional villa. Dari sisi outcome, hasil liburan tamu juga bagus.
“Karena tamu tinggal di private area, memiliki landscape, private room sehingga sentuhan berbeda sehingga hasil akhir untuk tamu juga berbeda,” katanya.
Ia berharap, apa yang dimiliki saat ini digarap semaksimal mungkin dan se-standar mungkin. “Karena kalau ini tidak digarap, potensi untuk menjadi villa bodong dll bisa terjadi,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, BVA akan memfokuskan tamu yang perorangan bukan ber-group, karena tamu perorangan memiliki daya beli lebih tinggi. BVA berupaya menyatukan stakeholder villa menstandarkan apa yang harus dilakukan villa sehingga cita-cita tercapai.
Salah satu yang dilakukan BVA adalah bekerjasama dengan Tujia, rental vacation terbesar di Cina. Rental vacation tersebut fokus pada market Cina dengan budget tinggi. “Kita harus pintar menyeleksi, mau ke segmen apa. Kalau segmen menengah ke bawah tidak bisa masuk ke villa,” pungkasnya.
Ia percaya tidak semua tamu Cina memiliki daya beli rendah. (Citta Maya/balipost)