BANYUWANGI, BALIPOST.com – Layanan mudik ke Madura menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), terganggu, Rabu (21/6). Pemicunya, kapal Prima Nusantara 01 rute Banyuwangi-Madura batal berangkat akibat mesin rusak. Sebanyak 150 penumpang terpaksa menunggu di atas kapal sambil menunggu perbaikan mesin.
Kapal yang melayani mudik gratis ini sempat bertolak dari dermaga Pelabuhan Tanjungwangi, sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah berlayar sekitar 30 menit, turbo mesin mendadak mengalami gangguan. Karena membahayakan, Kapten kapal memutuskan kembali merapat ke dermaga. “Kapten kapal sempat berkoordinasi dengan kami. Akhirnya, kita arahkan kembali ke dermaga. Sebab, berbahaya bagi pelayaran jika dilanjutkan,” kata Ade Sucipto, Koordinator Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Banyuwangi.
Dijelaskan, akibat kerusakan mesin ini, kapal tak memiliki tenaga mengarungi lautan. Sehingga, cukup berbahaya jika berlayar. Setelah bersandar ke dermaga lagi, petugas kamar mesin langsung melakukan perbaikan mesin. ” Mesin langsung dibongkar. Perlu dua hingga tiga jam perbaikan,” jelas Ade.
Rencananya, setelah mesin normal, kapal akan langsung diberangkatkan lagi. Sebab, kapal ini harus kembali Jumat (23/6) besok untuk mengangkut mudik gratis lagi. Selama perbaikan kapal kata Ade, seluruh penumpang tak diperkenankan turun. Sebab, mereka sudah mengantongi tiket mudik gratis. ” Kalau kita turunkan, khawatirnya akan berbaur dengan pemudik yang belum punya tiket di pelabuhan Tanjungwangi. Sehingga, akan rawan lagi ketika akan berangkat,” jelas Ade.
Menurutnya, cuaca sejatinya cukup bersahabat. Namun, karena mesin tak bisa maksimal, pelayaran terpaksa dibatalkan. Apalagi, cuaca di laut Jawa kerap berubah-ubah. Pihaknya mencontohkan pelayaran Kapal Sabuk Nusantara yang melayani mudik gratis ke Madura, Senin (19/6) lalu. Dari jadwal normal pelayaran 12 jam, harus molor hingga 16 jam. ” Gelombangnya tinggi, angin juga kencang. Sehingga, perjalanan agak lambat,” pungkasnya. (budi wiriyanto/balipost)