rutan
Plapon bangunan di Rutan Kelas II B Bangli yang kondisinya rusak berat. Tak hanya plapon saja, tembok bangunan juga retak akibat diguncang gempa bumi. (BP/nan)
BANGLI, BALIPOST.com – Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukinan Bangli kondisi bangunan yang berada di Rutan Kelas II B Bangli dinyatakan 75 persen kondisinya sudah mengalami kerusakan.

Berdasarkan pantaun di lokasi, sejumlah bangunan yang ada di sebelah Timur temboknya mengelupas dan mengalami keretakan. Tak hanya itu, plapon, yang ada hampir semuanya mengalami kerusakan yang sangat parah. Termasuk genteng juga banyak yang hilang. Ketika ada hujan turun, air hujan akan masuk kedalam bagunan.

Kepala Rutan Kelas II B Bangli Diding Alpian, mengungkapkan, gedung yang dibungun pada tahun 1982 itu memang kondisinya sebagian besar sudah mengalami kerusakan. Bahkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dinas PU, jika kondisi bangunan yang ada 75 persen dinyatakan sudah rusak. “Memang umur bangunan ini sudah cukup tua. Dan sekarang kondisinya bisa dilihat sendiri seperti ini,” ungkapnya Diding Alpian, Kamis (22/6).

Baca juga:  50 Napi Narkoba Kerobokan Digeser ke Bangli

Diding Alpian menyatakan, kondisi sejumlah bangunan saat ini temboknya mengalami keretakan akibat diguncang gempa bumi belum lama ini, sehingga bangunan tersebut berpotensi roboh. Atas kondisi itu, pihaknya sudah melaporkan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Provinsi Bali terkait kondisi bangunan yang ada di Rutan Kelas II Bangli ini. Menurutnya, rencannya perbaikan bangunan tersebut akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun kedepan.

Baca juga:  Atap Puskesmas Gumbrih Rusak, Sejumlah Ruangan Bocor

“Rutan Bangli termasuk prioritas perbaikan grand design bangunan lima tahun kedepan mulai tahun ini. Kalau tidak ada pergeseran prioritas pembangunan untuk LP Perempuan supaya bisa memanfaatkan dana APBD untuk rehabnya pasca gemba bumi belum lama ini. Sehingga  bangunan itu tidak dibongkar lagi. Untuk pembangunan grand design juga dilaksasakan,” pintanya.

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya memang sudah mengajukan Blue Print dan sudah disetujui tiga UPT permasyarakatan se-Bali. Hanya saja pihaknya masih menunggu sekala prioritas karena pembangunan LP Perempuan se Indonesia juga mendesak. “Jika dapat perbaikan nantinya rencananya yang lebih dulu utamakan perbaikannya yakni blok hunian, poliklinik, aula, sarana ibadah, peninggian tembok keliling, serta pemberian kawat berduri secara keseluruhan,” tandas Diding Alpian. (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Oknum Pendiri Yayasan Pemerhati Anak Lakukan Pencabulan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *