NEGARA, BALIPOST.com – Seorang tukang bangunan nyaris dipukuli massa, Jumat (23/6) lantaran kepergok menjambret kalung milik salah seorang warga di Banjar Tengah Kecamatan negara.
Pelaku Muhlas (49) berdalih nekat menjambret korban Sudijati (85) lantaran kepepet kebutuhan hari raya. korban yang saat itu sedang menjemur baju di depan rumahnya, Tepatnya di Jalan Abimanyu, Banjar Tengah diintai pelaku. Selanjutnya pelaku berpura-pura menanyakan alamat tempat penyewaan piring kepada korban. Saat korban lengah pelaku langsung menarik kalung emas yang dikenakan korban hingga putus dan kabur naik sepeda motor.
Saat kabur di depan rumah itulah korban berteriak telah di jambret. Kebetulan di jalan tersebut ada warga yang sedang melintas naik sepeda motor mendengar teriakan korban. “Saat itu saya lihat korban sambil berteriak jambret menuding orang bermotor di depan saya, lalu saya kejar,” ujar I Made Suryawan (27) pemilik usaha mebel yang kebetulan sedang melintas.
Suryawan yang saat itu hendak mengantarkan kusen pintu pesanan langsung mengejar pelaku. Suryawan mengejar pelaku ke arah timur hingga di pasar pagi. Saat di lokasi, Suryawan bertemu dengan tukang parkir dan kemudian dia ajak mengejar pelaku.
pelaku akhirnya berhenti di sekitar jembatan Bely Loloan. Namun bukannya mengakui pelaku justru mengelak bahkan mengancam Suryawan karena dianggap menuduhnya. Namun pelaku tidak bisa mengelak ketika salah Seorang warga yang saat itu ramai berkumpul melihat cekcok tersebut mendapati barang bukti kalung yang sengaja dibuang pelaku.
Mengetahui hal itu pelaku akhirnya kabur ke arah Jalan Baru Perancak. Oleh Suryawan, Muhlas kembali dikejar dan akhirnya berhasil di hentikan di pertigaan Budeng. Di lokasi itulah akhirnya pelaku menyerah dan diamankan oleh anggota Polsek Kota Negara.
Kapolsek Kota Negara, Herson Djuanda didampingi Panit II Reskrim Aiptu I Nyoman Wirawan dikonfirmasi membenarkan mengamankan pelaku jambret tersebut. Dari pengakuan tersangka, ia nekat menjambret karena perlu uang untuk hati raya. Polisi mengamankan kalung dan sepeda motor yang digunakan untuk menjambret. (surya dharma/balipost)