MALANG, BALIPOST.com – Jangan sampai menyia-nyiakan waktu Anda selama mudik dan berlibur di Malang, Jawa Timur. Setelah sungkem dan bersalam-salaman, langsung langkahkan kaki menyusuri berbagai destsinasi wisata yang tersebar di Malang.
Bila sudah bosan dengan destinasi wisata itu-itu saja, saatnya mencoba menikmati aroma khas pedesaan yang selalu menjadi daya tarik tersendiri. Di Malang memiliki banyak sekali spot desa wisata beraroma khas pedesaan dan alam yang hijau.
Kemenpar mendorong kegiatan liburan saat Lebaran, termasuk di Malang, dengan hashtag #WisataJalurMudik #MudikPenuhPesona #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia.
“Pemudik pasti ingin udara yang segar, jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan ingin sejenak lepas dari rutinitas pekerjaan. Malang emang keren! Udaranya sejuk, destinasinya lengkap! Yuk ngadem, nunggu apalagi?” ajak Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI mengundang pemudik berwisata di sana.
Beriku1 10 destintasi desa wisata yang dapat dikunjungi saat di malang :
1. Desa Wisata Pujon Kidul Malang
Desa wisata di Malang ini lagi nge-hits banget, penuh warna warni. Nama Desa Wisata Pujon Kidul diambil karena tempat teresebut terletak di Desa Pujon Kidul. Hamparan persawahan yang begitu hijau, ditambah landscape pegunungan yang semakin menambah elok.
Cocok banget buat selfie. Jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari pusat kota atau sekitar 29 km, bisa melewati Jalan Raya Ir Soekarno, Jalan Raya Lawang- Malang dan Jalan Trunojoyo.
2. Kampung Warna Warni Jodipan
Seluruh rumah warga dicat warna warni. Kampung ini juga lagi booming sekarang, ratusan pengunjung datang untuk ber-Selfie dengan background bangunan yang warna warni.
Mahasiswi Nabila Virdausiyah dan 7 rekannya dari Program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Guys Pro-lah yang memiliki ide brilian untuk menyulap kawasan kumuh ini menjadi penuh warna. Meskipun kumuh, spotnya bagus untuk selfie karena tepat di samping jembatan jalur utama, dekat sungai Brantas.
Ada 91 rumah warga yang dicat dengan 15 warna berbeda, mulai dari dinding rumah, atap rumah, tiang, hingga tangga di kampung. kampung ini terletak Di RW 2, tepatnya di yakni RT 06, 07 dan 08 Kampung Juanda Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Gratis, hanya tarif parkir 2 ribu perak. Murah Meriah.
3. Kampung Wisata Kampung Kungkuk
Kampung Wisata Kungkuk terletak di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, Malang. Letaknya di bagian barat Desa Punten dan diapit oleh Gunung Panderman di sebelah selatan serta Gunung Arjuno di sebelah utara, sekitar 6 km dari pusat kota Batu. Suasana alam di Kampung Wisata Kungkuk sangat alami dan eksotik.
Wanawisata Kungkuk juga sangat cocok bagi penggemar outbond, camping, perkemahan, flying fox, olahraga gunung, sepeda gunung, mobil gunung, dan lain-lain. Bisa mencoba berkebun aau bercocok tanam karena ada wisata sekolah alam. Juga bisa menikmati segarnya buah jeruk, jambu, dan apel yang bisa dipetik langsung dari pohonnya.
Menariknya, para pengunjung tidak hanya menikmati pemandangan serta hasil pertanian saja. Beberapa adat budaya dan ciri khas Desa Punten seperti atraksi Tari Santar, kuda lumping, dan bantengan siap menghibur wisatawan yang datang.
Untuk bisa menikmati berbagai keindahan alam di Kampung Wisata Kungkuk ini kita cukup membayar Rp 65.000. Sedangkan untuk menikmati kegiatan lainnya dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 per pack.
4. Desa Wisata Kampoeng Goenoeng
Terletak di Jalan Melati No. 9 Dusun Kapru, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, Malang. Di sini, pengunjung bisa merasakan berwisata dengan nuansa pedesaan dan dikelilingi oleh gunung-gunung berjajar bak pagar yang begitu alami.
Tak hanya panorama alam yang asri, Desa Wisata Kampoeng Goenoeng juga menyuguhkan sajian kuliner khas desa serta area adventure dan edukasi. Ada beberapa paket wisata adventure yang ditawarkan Desa Wisata Kampoeng Goenoeng.
Antara lain camping, rafting, tubing, outbound, petik apel, petik sayur, petik mawar, dan perah susu sapi yang bisa dirasakan bersama keluarga, teman dan rekan kerja. Lelah melakukan berbagai aktifitas, Anda bisa mencicipi menu masakan ala desa yang disuguhkan sebagai menu café dan resto Kampoeng Goenoeng.
5. Desa Wisata Poncokusumo
Daerah penghasil apel yang terletak di lereng Gunung Semeru, tepatnya di sebelah selatan perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Banyak wisata menarik seperti wisata petik apel, pengolahan sari apel, agro bunga krisan yang indah, outbond, dan aneka kesenian daerah. Puas berkeliling di Desa Poncokusumo, Anda bisa menyambangi wisata petik buah belimbing di Desa Argosuko yang tak jauh dari Poncokusumo.
Tak jauh dari situ, terdapat wisata petik buah lainnya yang bisa dijadikan jujugan, yakni buah jeruk. Buah lain yang bisa dinikmati di kawasan Poncokusumo yakni wisata petik buah kelengkeng. Terdapat sekitar lima desa yang telah membudidayakan perkebunan buah kelengkeng di antaranya, Desa Poncokusumo, Desa Ngadireso, Desa Pandansari, Ringinanom, dan Desa Karangnongko.
6. Desa Wisata Ngadas
Terletak di wilayah Kecamatan Poncokusumo, ujung paling timur Kabupaten Malang, Uniknya, Desa Ngadas adalah satu-satunya desa yang didiami oleh suku Tengger di Malang. Tak heran, di desa ini tidak ada satupun warga yang berstatus sebagai pendatang.
Di desa wisata ini, Anda dapat menyaksikan berbagai adat dan tradisi masyarakat suku Tengger yang masih terjaga yakni kuda lumping, bantengan, dan kuda kencak. Ada pula beragam upacara adat seperti Entas-Entas, Wolo Goro (upacara pernikahan), Tugel Kuncung, Tugel Gombag, upacara Pujan, Kasada, Karo, Unan-Unan, Barikan, Mayu Dusun, dan Galungan.
Selain keunikan adat istiadatnya, Desa Ngadas memiliki ragam potensi wisata alam yang sangat menarik, di antaranya Coban Trisula, Ranu Pani serta masih banyak lainnya. Wisatawan juga dapat menikmati matahari terbit di Pananjakan atau Bromo dari Desa Ngadas. Bisa juga tracking dari Cemoro Lawang ke Bromo sejauh sekitar 3 km, atau berkeliling naik kuda dari Cemoro Lawang menuju lereng Bromo.
7. Desa Wisata Gubugklakah
Desa Wisata Gubugklakah atau yang biasa disingkat DWG berlokasi di bagian timur Kecamatan Poncokusumo, sekitar 23 km dari kota Malang. Terletak di kaki Gunung Bromo, Desa Wisata Gubugklakah menyajikan panorama alam indah dan kesejukan khas pegunungan.
Begitu memasuki gapura Desa Wisata Gubugklakah, pengunjung bisa langsung merasakan nuansa khas desa wisata ini. Sebagai desa wisata, Desa Gubugklakah memiliki beberapa destinasi yang menarik seperti Wisata Agro Apel, Coban Pancut, dan Coban Gereja.
Terdapat beberapa paket wisata yang ditawarkan Desa Gubugklakah. Di antaranya wisata petik apel dengan biaya sebesar Rp 15.000 per orang serta paket Bromo dua hari satu malam dengan biaya Rp 2.750.000 untuk 1-6 orang. Objek wisata yang akan dikunjungi dalam paket ini adalah Alun-Alun Balaikota Malang, Candi Jago, Coban Pelangi, Bromo Sunrise, Savana, dan Bukit Teletubies.
8. Kampung Desaku Menanti
Dulunya kampung ini tempat penampungan gelandangan dan pengemis (Gepeng), kini disulap menjadi Kampung Wisata Topeng Malangan.Ada 100 topeng yang dipajang di sekitaran kampung tersebut. Dari banyaknya topeng itu, dua topeng dipajang dengan ukuran yang sangat besar.
Ada galeri khusus yang menjual topeng dan hasil karya lainnya. Topeng yang terbuat dari bahan fiber itu dijual paling murah 15 ribu, dan paling mahal 35 ribu.
Selain topeng, warga desaku menanti juga menjual makanan yang berbahan singkong, karena Dusun Barang, Tlogowaru, Kota Malang, sebagai lokasi wisata topeng, mempunyai banyak sumber daya alam pohon singkong. Ibu-ibu di lokasi ini mengolah bahan singkong menjadi getuk, lapis, kripik, cenil, bubur dan lainnya untuk di jual di kampung topeng.
9. Desa Oro-oro Ombo
Terletak pas di kaki Gunung Panderman di ketinggian ±700 – 730 meter diatas permukaan laut (mdpl). Desa ini memiliki keindahan pemandangan gunung yang sangat cantik. Ada beberapa objek wisata yang menarik di desa ini.
Objek wisata yang sudah menjadi andalan adalah air terjun Coban Rais. Coban Rais terletak di dusun Dresel. Tingginya mencapai 20 meter.
Di area wisata Coban Rais juga terdapat camping area yang jaraknya sekitar 3,5 km dari air terjun. Juga ada objek wisata petik buah dan sayur. Wisata petik buah yang sudah dikembangkan adalah wisata petik buah jeruk.
10. Desa Agrowisata Bumiaji
Desa Wisata Agrowisata, bisa menjadi pengalaman dengan berwisata bersama keluarga dan teman dekat anda dalam nuansa pedesaan dan berinteraksi langsung dengan petani dalam aktivitas kegiatan dan rutinitas kesehariannya. Juga terdapat beberapa tempat wisata menarik seperti Mbah Batu, Sumber Air Binangun, Savana Oro-Oro, Makadam Road, Watercress Farm, Etawa Ranch, Galeri OBS, Rumah Batik. (kmb/balipost)