DENPASAR, BALIPOST.com – Minyak kelapa sempat diprediksi bakal menjadi tren makanan sehat di 2017. Hal ini disebabkan kandungan lemak tidak jenuh di dalam minyak kelapa yang menyimpan segudang kebaikan bagi tubuh kita.
Para peneliti dari Sri Lanka bahkan pernah melakukan uji coba dengan mencampurkan minyak kelapa dan nasi guna melihat apakah perpaduan ini bisa “digunakan” oleh individu yang kelebihan berat badan. Selama ini orang-orang yang tidak percaya diri dengan berat badannya akan menjauhi nasi karena dianggap bikin gemuk.
Namun, di sisi lain, minyak kelapa mengandung lemak jenis MCT (Medium-Chain Triglycerides) yang dapat membantu pembakaran lemak dan kalori, seperti yang tertulis di Journal of Obesity and Metabolic Disorder pada awal Januari 2017.
Dalam praktik uji cobanya, dua peneliti Sudhair James dan Dr Pushparaj Thavaraj, menguji delapan resep berbeda pada 38 varietas padi.
Pada tahap awal, seluruh beras dimasak, seperti memasak nasi pada umumnya. Akan tetapi di saat air mendidih, para peneliti mencampurnya dengan minyak kelapa. Beras kemudian didinginkan dalam lemari es selama 12 jam, baru setelah itu dikonsumsi.
Metode memasak dengan minyak kelapa, kata Sudhair dan Pushparaj, telah mengubah komposisi kimia dari berat itu. Setelah diteliti kandungan gizinya, diketahui bahwa kalori dari nasi berkurang sebanyak 10 sampai 12 persen.
“Padahal kita tahu, pati dicerna berubah menjadi pati resisten sehingga nasi langsung dicerna sebagai glukosa. Bila glukosa ini tidak diubah menjadi energi, maka Anda akan mengalami kenaikan berat badan,” kata peneliti dikutip dari situs Healthy and Natural World.
Bila biasanya satu cangkir nasi putih mengandung 246 kalori, dengan menggunakan metode ini kalori dapat dipangkas menjadi 147 kalori.
Penelitian dengan mencampurkan minyak kelapa ke dalam nasi dilakukan pada 2015. (Goes Arya/balipost)