GIANYAR, BALIPOST.com – Suasana di seputaran Ubud sangat padat. Kondisi ini disinyalir tidak hanya dampak dari kunjungan Presiden AS ke-44, Barack Obama, namun juga karena memasuki libur Lebaran.
Dari data Ubud Homestay Association (UHA), jumlah okupansi homestay di Ubud mengalami kenaikan yang signifikan. Menurut ketuanya, IB Wiryawan, musim libur Lebaran ini, kenaikan okupansi diperkirakan mencapai 20 persen. “Ada peningkatan sampai 20 persen dari sebelumnya pada kisaran 40 persen,” ucapnya.
Menurut Wiryawan, atau akrab disapa Gusde Wiryawan ini, okupansi masih didominasi wisatawan Eropa dan Amerika. Sementara untuk wisatawan lokal, menurutnya, kurang memilih homestay. “Kalau wisatawan lokal mungkin berkunjung ke Ubud tapi sedikit yang menginap di homestay,” katanya.
Ia memperkirakan akan ada lebih banyak wisatawan yang memilih menghabiskan waktu liburan di Ubud setelah kunjungan Obama. Sebab itu, ia pun mengajak seluruh komponen pariwisata, pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pariwisata. “Quality tourism itu harus nomor satu, karena itu jangan biarkan wisatawan kecewa dengan kemacetan dan infrastruktur yang tidak memadai,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan pasca boomingnya pariwisata Ubud sekitar tahun 1970-an, pemerintah di Bali masih kurang dalam pembenahan infrastruktur pariwisata. “Perkembangan pariwisata cepat sekali, karena itu pemerintah dan komponen pariwisata harus mulai melakukan persiapan,” ajaknya. (Manik Astajaya/balipost)