PHDI Klungkung dan Pemkab Klungkung menggelar upacara Manusa Yadnya massal yang diikuti ratusan warga. (BP/ist)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ratusan warga mengikuti upacara Manusa Yadnya massal di wantilan Pura Jagatnatha Klungkung, Senin (26/6). Upacara yang digelar PHDI Kabupaten Klungkung ini meliputi Metatah, Menek Dehe/Truna dan Mapetik Rambut.

Ketua Panitia I Wayan Kodja menyampaikan Upacara Manusa Yadnya massal ini diikuti 556 warga yang sebagian besar berasal dari wilayah Kabupaten Klungkung. Namun ada pula yang berasal dari kabupaten lain.

Rinciannya, Metatah/Mepandes (Potong Gigi) diikuti 320 orang, Mepetik Rambut (Potong Rambut) 92 orang dan Upacara Menek Deha atau Teruna 144 orang. Sulinggih yang muput upacara ini berjumlah tujuh pendeta, yakni Ida Pedanda Wayahan Keniten, Ida Pedanda Mpu Dharma Sura, Ida Pandita Mpu Buda Dhaksa kusuma Wijaya, Ida Perana Mpu Purana Yoga Darma, Ida Pandita Mpu Pande, dan Ida Pedanda Mpu Pasek.

Baca juga:  Terima Kunjungan Konjen RRT, Bupati Suwirta Bahas Kerja Sama Bidang Pariwisata

Dikatakan dana Keseluruhan kegiatan ini berasal dari APBD induk 2017 sebesar Rp 85 juta.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan pemerintah harus hadir untuk membantu masyarakat melaksanakan upacara yadnya di tengah ketimpangan kondisi perekonomian. “Tujuan utama pelaksanaan upacara ini selain yadnya, juga adalah untuk menciptakan rasa kebersamaan, keyamanan dan kesetaraan, ditengah tingginya ketimpangan antara yang kaya dan yang kurang mampu,” ujarnya.

Baca juga:  Mapolsek Denbar yang Baru Dekat Lapas Kerobokan

Ditambahkan pula, ke depannya seluruh upacara massal yang digelar Pemkab dan PHDI tidak akan dipungut biaya. Pelaksanaan sosialisasi upacara ini juga supaya dilakukan jauh-jauh hari.

Dengan didampingi Wakil Bupati Made Kasta, Ida Dalem semaraputra dan Kepala Kantor Kementerian Agama, Bupati asal Nusa Ceningan ini berharap semoga kedepannya akan semakin banyak yang ikut berpartisipasi dalam upacara tersebut. Sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kenyamanan dan kebersamaan dalam melaksankan upacara manusa yadnya di era sekarang ini. (Dewa Farendra/balipost)

Baca juga:  Rencana Penataan, Petani Garam di Pantai Belatung Cemas Digusur
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *