GIANYAR, BALIPOST.com – Liburan mantan Presiden AS, Barack Obama dipastikan telah mengangkat citra Bali dikancah international. Terbukti sehari pasca dikunjungi Presiden ke 44 AS itu, Agung Rai Art Museum (Arma) langsung dipadati wisatawan.

Wisatawan yang dominan dari Eropa dan Amerika itu, nampak mengikuti jalan setapak yang dilewati Presiden AS ke-44 itu di museum milik A. A. Rai. A.A Rai atau akrab disapa Gung Rai ini menyatakan kunjungan rombongan keluarga Mantan Presiden AS Barack Obama di Bali dipastikan memberi dampak signifikan terhadap pariwisata. “Kontribusi sudah pasti, karena seluruh dunia masih dan sangat mengagumu sosok beliau, jadi jelas kunjungan ini juga mengangkat citra Bali,” ucapnya saat ditemui di Museum yang berlokasi di Jalan Raya Pengosekan, Ubud, Senin (26/6).

Diakui pasca kunjungan pada Sabtu (24/6), sejumlah wisatawan banyak yang menanyakan dan mengikuti rute setapak yang dilalui keluarga Barack Obama bersama istri Michele Obama dan dua putrinya itu. “Banyak yang mengkuti, khususnya rute yang melewati persawahan menuju Pura Dalem Peliatan,” katanya.

Baca juga:  Jatiluwih Dirambah Investor, ”Krama Subak” Tak Kuasa Mencegah

Dijabarkan Barack Obama yang mengenakan kaos abu-abu dan celana putih tiba di Arma dengan pengawalan ketat pada Sabtu sore sekitar pukul 16.50 wita. Setiba di Museum itu tidak ada penyambutan khusus seperti tari penyambutan.

“Tidak ada tarian, hanya karena kedatangannya sore, jadi kebetulan beliau menyaksikan anak-anak belajar menari, di sana saya melihat Obama nampak senang sekali,” ungkapnya.

Menurut Gung Rai raut senang dari wajah Obama dan keluarga, semakin terlihat ketika mereka diajak berkelilling area museum hingga melewati areal persawahan menuju Pura Dalem Peliatan. “Di sini konsepnya living museum, dengan Tri Hita Karana saya kira sudah cukup mewakili Bali untuk beliau,” katanya.

Baca juga:  KTP untuk Penangguhan Ahok

Selama berkeliling Obama disebut sangat memperhatikan detail ukiran dan ornamen Bali yang ada di Arma. “Ya secara beliau pernah menulis tentang Ubud dan Kuta, jadi dia banyak belajar dan tahu tentang Bali. Dan menurut beliau liburannya kali ini seperti bernostalgia,” ujar suami dari Anak Agung Rai Suartini ini.

Setiba di Pura Dalem Peliatan, rombongan keluarga Obama pun bersedia untuk melakukan persembahyangan, dengan dipimpin kelian pura, Gede Made Mitra. “Mereka mau mengenakan pakain adat Bali dan sarana persembahyangan yang sudah dipersiapkan, kemudian saya menerangkan tahap persembahyangan dari sembah puyung, berdoa ke dewa matahari, para dewa hingga kembali sembah puyung,” terangnya.

Gung Rai mengaku selama kunjungan Obama tidak berani meminta foto bersama. Hanya setelah persembahyangan itu Obama sendiri yang meminta untuk berfoto keluarga. “Kunjungan Obama sifatnya sangat private dan dijaga ketat, tentunya saya tidak berani sembarangan,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Wabup Edi Kaget hingga Lima Daerah Dominasi Tambahan Kasus COVID-19 hingga 85 Persen

Usai bersembahyangan, Obama juga melihat sejumlah lukisan dan catatan sejarah pasca perang dunia II yang tersimpan apik di museum yang diresmikan 9 Juni 1996 itu. Dua jam lebih di Arma, keluarga Barack Obama juga menikmati kuliner laklak Bali. “Beliau sangat menikmati kuliner lokal kita, apalagi kelapa muda Obama sangat suka,” ungkapnya.

Gung Rai membeberkan, selain Barack Obama banyak tokoh besar dunia yang sudah berkunjung ke Arma, Seperti Ratu Elizabeth dan Desmond Tutu. Namun bagi Gung Rai kunjungan Barack Obama merupakan hadiah terbaik yang diterima Museum Arma yang kini berusia 21 tahun itu. “Tepat 9 Juni kemarin Arma merayakan ulang tahun, dan kunjungan ini adalah hadiah terbaik yang pernah kami terima,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *