banjir
Pasca banjir sumur warga tercemar. (BP/kmb)
NEGARA, BALIPOST.com – Pasca banjir yang terjadi Senin (26/6) malam di Desa Kaliakah, Negara, puluhan sumur warga tercemar banjir. Untuk minum, warga korban banjir harus membeli air kemasan. Banjir yang menggenangi ratusan rumah warga di desa Kaliakah, Negara, Selasa (27/6) pagi mulai surut.

Namun banjir yang terjadi menyisakan berbagai permasalahan. Salah satunya tercemar sumber mata air warga. Puluhan sumur milik warga di Desa Kaliakah, Jembrana airnya keruh dan berbau akibat tercemar air banjir yang masuk ke sumur.

Baca juga:  Dampak Banjir Kusamba, Sumur Warga Kotor dan Berbau Tak Sedap

Warga bahkan tidak berani menggunakan air sumur untuk mandi. Bahkan untuk air minum warga terpaksa membeli air minum kemasan. Warga mengaku kondisi ini biasanya terjadi seminggu. Itu juga jika hujan dan banjir tidak terjadi lagi.

Salah seorang korban banjir Made Dharma Kusuma mengatakan air sumur sangat kotor sekali. Airnya langsung masuk ke sumur.  “Untuk mandi saya ke tetangga dan untuk minum saya beli,” jelasnya.

Ni Kadek Ari Dipayanti korban lainnya mengatakan airnya kotor dan tidak bisa dipakai mandi. “Kalau minum kami beli air kemasan,” jelasnya.

Baca juga:  Pemerintah Harus Perketat Pengawasan Tempat Hiburan Malam

Guna membantu warga yang sumurnya tercemar banjir, BPBD Jembrana, Selasa (27/6) siang membantu warga dengan memberikan kaporit air pada sumur warga.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kuman dan balteri pada air sumur yang tercemar sehingga bisa digunakan untuk mandi.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana Ketut Eko Susilo mengatakan pihaknya menanggulangi karena beberapa sumur juga tidak digunakan  untuk minum hanya untuk MCK. “Jadi kita bantu sementara dengan kaporit air sehingga mengurangi resiko bakteri pada air. Ke depan kita akan koordinasi dengan pimpinan daerah dan propinsi untuk pengadaan air bersih guna disalurkan kepada warga masyarakat itu sendiri,” katanya.
Diharapkan dengan pemberian kaporit air pada sumur warga, bisa mempergunakan air sumur untuk mandi. Ke depan guna mengantisipasi masalah air bersih saat bencana banjir ataupun kekeringan dan bencana lainnya. BPBD Jembrana akan berkoordinasi dengan pimpinan daerah dan propinsi untuk pengadaan mobil tangki air bersih. (kmb/balipost)

Baca juga:  Air Sungai Kaliakah Meluap, Kantor KPU dan Puluhan Rumah Kebanjiran 
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *