Penumpang
Pembibitan udang galah di BBUG Klungkung. (BP/udi)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Insiden jatuhnya penumpang dari atas KMP Mutiara Alas III di Perairan Gilimanuk, Rabu (28/6) pagi, berbuntut panjang. Pihak Otoritas Pelabuhan dan Pelabuhan (OPP) Gilimanuk langsung melarang kapal milik PT Atosim Pelayaran ini beroperasi. Sanksi itu diberikan hingga menunggu proses penyidikan kasus tersebut. Hasil penyelidikan sementara, peristiwa ini murni kecelakaan, bukan bunuh diri.

Kepala OPP Gilimanuk Arief Moeljanto menegaskan begitu mendapat laporan penumpang jatuh, pihaknya langsung turun ke lokasi. Lalu, memerintahkan kapal tersebut berhenti beroperasi. Cuaca juga bersahabat. “Begitu kejadian, kapal langsung kita perintahkan off sampai menunggu proses penyidikan,” kata Arief.

Menurutnya, sanksi ini diberikan untuk mempermudah proses penyelidikan kejadian. Setelah kapal bersandar, pihaknya akan menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan ABK dan perwira kapal terkait insiden tersebut. Jika hasil penyelidikan tak ditemukan unsur kesengajaan, kapal akan diperbolehkan beroperasi kembali. ” Kita lihat hasil penyelidikan, nanti seperti apa,” tegasnya. Penyelidikan ini, kata dia, akan melihat ada unsur kelalaian atau tidak. Dicek juga kelaikan kapal.

Baca juga:  Staf Khusus Presiden Tanggapi Kritik dan Pengunduran Diri Mahfud MD

Ditambahkan, insiden jatuhnya penumpang, Mahbub (18), asal Pasuruan, Jawa Timur ini, terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat kejadian, menurut Arief, korban sedang mengobrol bersama teman-temannya, persis di samping dek kapal. ” Mendadak korban terjatuh. Penyebabnya masih kita selidiki,” imbuhnya. Hingga Rabu sore, proses pencarian korban masih berlangsung. Melibatkan, tim SAR gabungan, mulai TNI AL, Satpolair, KSOP dan ASDP.

Terkait kejadian ini, pihaknya meminta seluruh operator pelayaran waspada. Terutama, ketika menyeberang saat malam hari. Setiap kapal juga menambah jumlah CCTV. Sehingga, bisa dilihat jika terjadi insiden di kapal. ” Ini jadi pembelajaran bersama. Seluruh ABK harus peka dengan kondisi penumpang, terutama saat malam hari,” tegasnya lagi.

Jatuhnya penumpang ini juga membuat Syahbandar Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, ikut turun tangan. Otoritas penyeberangan ini meminta seluruh anak buah kapal (ABK) di Selat Bali siaga. Tak hanya mengikat kendaraan, keselamatan penumpang juga wajib diperhatikan. “Kita selalu menyerukan ke setiap ABK agar siaga selama pelayaran. Bukan hanya melashing kendaraan, kondisi penumpang juga wajib diperhatikan,” kata Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Ketapang, Ispriyanto kepada Bali Post, Rabu (28/6) siang.

Baca juga:  TPS Luar Negeri, Ganjar-Mahfud Unggul Sementara

Pejabat ini menjelaskan, jauh sebelum arus mudik, pihaknya sudah memastikan seluruh peralatan dan kondisi kapal dalam keadaan siap pakai. Termasuk, kesiapan ABK selama pelayaran. ” Jadi, ABK juga harus perhatikan keselamatan penumpang. Jika ada yang membahayakan keselamatan, harus ditegur. Sehingga, tak ada kecelakaan di laut,” jelas Ispriyanto.

Apalagi, kata dia, selama musim arus mudik, intensitas penumpang ke Bali atau sebaliknya cenderung meningkat. Sehingga, para kru kapal harus selalu memperhatikan keselamatan para penumpang. Ditambah lagi, akhir-akhir ini cuaca di perairan Selat Bali cenderung berubah, kerap tak bersahabat.

Baca juga:  Pakar Berikan Penjelasan Pemicu Gempa Cianjur

Hal senada diungkapkan General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang- Gilimanuk, Elvi Yosa. Pihaknya memberikan seruan siaga kepada seluruh operator kapal, terutama kru yang sedang berlayar. ” Seruan siaga selalu kita lanjutkan ke setiap kapal. Mereka kita imbau siaga,” jelasnya.

Seorang penumpang kapal, Mahbub (18) asal Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jatim, jatuh dari KMP Mutiara Alas III, Rabu pagi, sekitar pukul 01.15 WIB. Saat kejadian, korban hendak berwisata religi ke Bali. Ketika kapal akan sandar di Pelabuhan Gilimanuk, korban bermain HP di tepi kapal. Nahas, kapal mendadak oleng akibat ombak. Korban terjatuh dan hilang. Informasi di lapangan, korban sempat berteriak minta tolong ketika jatuh. Namun, keburu hilang ditelan ombak perairan Gilimanuk. (budi wiriyanto/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *