DENPASAR, BALIPOST.com – “Bersyukur orang tua kalian mengantarkan kalian ke pashraman selama liburan untuk belajar agama dan spiritual dengan lebih baik.” Ungkapan yang disampaikan oleh AA Alit Mertayasa, konsultan ahli tim penata kota Yogyakarta sekaligus ketua PHDI kabupaten Sleman DI Yogyakarya, yang hadir pada acara Sadhana Youth Camp (SYC) 2017 di Paramadhama, Padanggalak, Denpasar.
SYC yang berlangsung mulai 23-30 Juni 2017 ini diikuti oleh anak-anak dan remaja Hindu Dharma dari berbagai daerah di Indonesia dalam mengisi libur panjang kenaikan kelas mereka. Selama delapan hari mereka menginap di Paramadhama dengan fasilitas sederhana, tanpa hp, game, dan televisi.
Ternyata mereka enjoy saja tanpa benda-benda tersebut, dan mengikuti semua kegiatan yang jadwalnya super padat tanpa merasa bosan, apalagi kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Dharma Sthapanam ini diisi pula oleh pembicara-pembicara yang sudah terkenal. Sebut saja Gde Pasek Suardika, anggota DPD RI yang menyempatkan diri datang dari Jakarta.
Gde Pasek yang mantan wartawan ini merasa senang bisa berbagi pengalaman hidupnya di hadapan 157 peserta dari berbagai kota dan kabupaten di Bali maupun luar Bali, seperti dari Jakarta, Surabaya, Jombang-Jawa Timur, Sidoarjo, Palangkaraya dan Sulawesi Selatan. “Dengan pemaparan kisah saya ini semoga mereka tersemangati dan termotivasi untuk terus belajar tidak hanya di bangku sekolah, tetapi juga sangat perlu belajar tentang agama dan spiritual agar menjadi generasi yang memiliki nilai lebih. Karena itu saya sangat terpanggil untuk memberi semangat kepada mereka untuk belajar dan belajar tanpa bosan,” ujar Gde Pasek.
Kemudian Made Gde Mahardhika, satu-satunya orang Bali yang bisa menduduki jabatan direktur PT Astra Honda Motor. “Saya adalah orang Bali pertama yang bisa mencapai posisi ini, semua dapat dicapai karena kerja keras dan fokus,” ujar putra Bali yang lulus dari Institut Teknologi Surabaya (ITS).
Gde Mahardika juga bercerita perjalanan hidupnya hingga menduduki posisinya sekarang yang membuat para peserta terkesan. Ia pun berpesan supaya anak-anak yang mengikuti program SYC ini disiplin dan fokus, jangan malas-malasan atau main game terus, karena anak-anak yang mengikuti SYC ini pasti telah memiliki fasilitas yang lebih baik dari orang tua.
Pembicara lain yang juga luar biasa adalah Anak Agung Alit Mertayasa yang mengabdikan diri di kota Yogyakarta, lulusan Institut Teknologi Bandung. “Berkarirlah dengan baik dimanapun. entah di Bali maupun di luar Bali. Bila baik, kesuksesan akan datang menjemput,” ujar AA Alit Mertayasa.
Selain pembicara tersebut, juga dari Badan Narkotika Denpasar yang diwakili oleh I Wayan Gede Suwahyu yang mengenalkan dampak penggunaan obat-obatan terlarang jenis narkoba, ganja, dan jenis lainnya, bagi kesehatan mental dan fisik mereka. Kemudian ada dari Dunia Sekar, yang mengenalkan tokoh Sekar pada keluarga Hindu Dharma dalam bentuk buku cerita bergambar.
Dirjen Bimas Hindu, Prof. Drs. I Ketut Widnya, M.A., M.Phil., Ph.D lebih memaparkan bahasan-bahasan yang menyenangkan tentang agama Hindu, sehingga generasi muda Hindu lebih mencintai Hindu Dharma sebagai agamanya.
Setiap hari acara SYC selalu diisi sederet pembicara menarik dengan berbagai bidang materi yang sangat berguna untuk menambah pengetahuan generasi muda Hindu dan menjadikan mereka sebagai generasi cerdas spiritual. Prabhu Darmayasa mengulang-ulang pesannya kepada anak-anak agar mereka menjaga disiplin keseharian dengan teguh.
Hanya orang yang menjaga disiplin dengan baik akan menjadi orang berhasil membentuk masa depannya. “Kami mendatangkan para pembicara number one agar adik-adik terinspirasi untuk menjadi orang number one di bidangnya masing-masing demi pelayanan kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tegas Prabhu Darmayasa. (Oentari Suwadajani)