JAKARTA, BALIPOST.com – Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saifullah Hidayat mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Kependudukan, terutama lurah dan camat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan pascapenusukan 2 anggota Brimob di dekat Masjid Falatehan, Jakarta Selatan. Ia menilai ini saatnya untuk meningkatkan kewaspadaan tanpa curiga berlebihan.

Ia mengutarakan Jakarta harus tetap kondusif dan aparat harus waspada terhadap keberadaan orang baru. Meskipun demikian ia mengingatkan agar tidak berprasangka buruk terhadap orang baru. “Ya itu makanya kita harus selalu waspada kepada lingkungan sekitar kita. Kami instruksikan kepada jajaran Dinas Kependudukan dan terutama lurah dan camat. Bukan apa-apa, untuk pengamanan dan menjaga situasi Jakarta agar tetap kondusif, terutama kepada orang-orang baru yang mencurigakan,” ujarnya.

Baca juga:  Di Yogya, Presiden Canangkan Kampanye Imunisasi Campak

Disebutkan masyarakat tidak boleh suuzon pada orang, tapi juga jangan melupakan kewaspadaan dan meningkatkan kewaspadaan. “Apalagi yang diincar kan aparat kepolisian kan, sama seperti di Sumatera Utara,” ujar Djarot.

Menurut dia, momentum tersebut sebaiknya dijadikan warga Jakarta untuk selalu meningkatkan keamanan. “Kita tidak perlu takut kepada ancaman terorisme, tapi kita harus selalu waspada,” kata Djarot.

Seperti diketahui AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B ditusuk setelah menunaikan salat isya di Masjid Falatehan, Jaksel, sekitar pukul 19.40 WIB pada Jumat (30/6). Pelaku menggunakan pisau sangkur saat melakukan penyerangan.

Baca juga:  Diamankan, Bule AS Ngamuk dan Rusak Barang Sejumlah Karyawan Vila

Setelah menusuk anggota Brimob, pelaku melarikan diri ke arah Terminal Blok M sambil mengancam anggota Brimob yang bertugas jaga. Karena mengabaikan tembakan peringatan, polisi langsung menembak mati pelaku. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *