Keluarga korban tenggelam KMP Mutiara Alas III menunggu ditemukannya korban di Gilimanuk. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Pencarian korban tenggelam jatuh dari KMP Mutiara Alas III di perairan Gilimanuk hingga Senin (3/6) masih dilakukan. Keluarga korban dan perwakilan rombongan masih menunggu hasil pencarian oleh tim SAR TNI AL dan Polair Polres Jembrana di Gilimanuk. Mereka berkeinginan menanti hingga pencarian dinyatakan berakhir.

Ayah korban, Hisbulloh nampak berharap cemas anaknya bisa ditemukan. Berbagai upaya sedang dilakukan pihak keluarga. Termasuk menanyakan ke orang pintar, namun hingga Minggu petang, korban Mahbub (18) pelajar SMK asal Pasuruan, belum ditemukan.

Hisbulloh bersama adik dan rombongan mengaku masih bertahan hingga batas akhir pencarian. Senin pagi ini memasuki hari ke 6 pencarian korban. Sesuai sop pencarian dilakukan selama 7 hari. “Tetap ada keyakinan bisa ditemukan, kami serahkan ke petugas,” ujar Hisbulloh ditemui di Pura Segara Gilimanuk.

Baca juga:  Bapak Pergoki Anaknya Dicabuli Kerabat yang Sudah Uzur

Selama proses pencarian dilakukan pihak keluarga menanti cemas di dekat Pura Segara. Ketua rombongan, Sami, juga terlihat masih menanti hasil pencarian. Setelah korban terjatuh dan dilakukan pencarian, rombongan berjumlah puluhan orang itu sempat menunggu hasil pencarian.

Harapannya mereka bisa pulang saat korban ditemukan. Namun karena pencarian masih berlangsung, rombongan akhirnya pulang dan tidak jadi keliling Bali. Sami menceritakan kesaksian kawan korban yang sempat berada di dek bawah kapal. korban beberapa saat sebelum terjatuh sempat memencet HP. “Jadi tidak bermain HP, saksi sempat melihat korban memencet HP sebelum terjatuh. Lalu ketika kapal berputar haluan hendak bersandar, saat itulah korban terpeleset dan jatuh,” ujarnya.

Baca juga:  Tunggu Evaluasi Sore Ini, PVMBG Indikasikan Penurunan Status Aktivitas Gunung Agung

Iapun menyesalkan di lokasi tersebut tidak ada tanda larangan maupun petugas kapal yang berjaga. korban sejatinya sempat terlihat dan berteriak minta tolong. saat itu semua panik termasuk petugas yang turun dari atas.

Pelampung juga sulit didapatkan. Saat pelampung dilempar juga jauh dari titik korban tenggelam. Sehingga korban lemas dan hilang terbawa arus. Sejatinya korban bisa berenang, namun kondisi laut yang dingin dan gelap tak dapat dihadapi korban yang masih remaja itu. “Kapal sempat berhenti dan mencari, bahkan juga dibantu kapal yang lain tapi tidak juga ditemukan,” ujarnya.

Baca juga:  Pelajar Tenggelam di Sungai Yeh Panahan

Di sisi lain, Kasat Polair Polres Jembrana, Iptu Eddy Waluyo mengatakan pencarian masih dilakukan hingga hari ketujuh pascakorban tenggelam. Sejumlah upaya dilakukan termasuk menyisir perairan menggunakan helikopter, namun belum terlihat korban. Selain itu petugas juga melibatkan nelayan tradisional untuk memberikan informasi ketika melihat korban. Pada pencarian hari keenam kemarin, petugas juga menyisir pesisir Gilimanuk bergabung dengan tim SAR. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *