BANYUWANGI, BALIPOST.com – Tewasnya Mahrizal Ilham Aulia (34), korban tertembak pistol anggota Polsek Songgon, Banyuwangi, membuat keluarganya bingung. Salah satunya, mempertanyakan proses hukum kejadian tersebut. Mereka memastikan akan menggelar pertemuan keluarga untuk menentukan langkah selanjutnya. Menuntut kasus ini atau menerima sebagai musibah.
“Kalau pihak keluarga masih bingung. Mau menerima kejadian ini sebagai musibah atau akan menempuh upaya hukum. Setelah pemakaman, kami akan rapat keluarga,” kata Edi Prayitno, paman korban ditemui di RSUD Blambangan, Senin (3/7).
Pihaknya juga enggan berkomentar banyak terkait insiden ini. Namun, dari keterangan sejumlah warga, korban yang berjualan pulsa ini berniat mengisikan pulsa ke Brigadir EB di pos pengamanan Lebaran. Setelah itu, pistol terjatuh dan meledak. Peluru menghujam kepala korban.
Saat di evakuasi hingga dirawat di RSUD Blambangan, kata dia, korban dalam kondisi tak sadar. Bahkan, saat meninggal, keluarga tak bisa berkomunikasi dengan korban. Selama ini, kata Edi, korban dengan pemilik pistol berteman baik. Korban baru setahun bekerja di Polsek.
Hal senada diungkapkan Nurainiyah, bude korban. Wanita ini mengatakan keluarga akan segera menggelar rapat untuk memastikan sikap selanjutnya. Dia mengaku baru mendapat kabar korban meninggal sekitar pukul 11.00 WIB. “Kita fokus pemakaman dulu. Setelah itu rapat keluarga, seperti apa langkah selanjutnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Banyuwangi AKP Bakin mengatakan keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah. “Insya Allah sudah menerima ya,” tegasnya ditemui di rumah sakit.
Ditegaskan,Polres Banyuwangi akan memikirkan kelanjutan masa depan istri dan anak korban yang masih kecil. “Tentunya, Polres sudah memikirkannya,” jelas Bakin.
Lalu, pihak Reskrim Polres masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini. Sehingga, bisa dipastikan proses hukum selanjutnya. Empat hari kritis, Mahrizal Ilham Aulia (34), korban tertembak pistol anggota Polsek Songgon, Banyuwangi, akhirnya meninggal dunia di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Senin (3/7).
Korban asal Desa Balak, Kecamatan Songgon ini meninggal sekitar pukul 06.15 WIB. Sebelumnya, korban terkenal letusan senpi jenis revolver milik Brigadir EB ketika bertugas di pos pengamanan Lebaran di Desa Sumberarum, Songgon, Jumat (30/6) siang.
Kronologisnya, senpi milik Brigadir EB terjatuh, lalu meledak. Satu peluru menembus pelipis korban. Sejak kejadian, korban dalam kondisi kritis, dirawat di ruang ICU hingga meninggal. Istri korban terlihat lemas melihat suaminya meninggal. (budi wiriyanto)