PPDB
Para orangtua murid sedang melihat pengumuman PPDB. (BP/dok)
GIANYAR, BALIPOST.com – Sejumlah orang tua siswa mulai mengeluhkan jalur binal (bina lingkungan) pasca pengumuman PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Sabtu kemarin. Jalur ini diperkirakan masih menjadi jalur tikus, bagi orang tua yang memiliki modal untuk melolsokan anaknya masuk sekolah favorit.

Putu Intan salah satu orang tua wali menyatakan kekecewaanya pasca pengumuman PPDB kemarin, sebab adiknya tidak bisa diterima di SMPN 1 Sukawati. Ia pun mergukan keabsahan jalur binal ini. “Rumah saya di belakang sekolah, saya yakin dapat lewat jalur bina lingkungan. Tapi saat pengumuman kaget, kok siswa yang rumahnya jauh dapat. Adik saya tidak,” ungkapnya.

Baca juga:  Besaran THR Dewan Mengacu PP No. 20 Tahun 2016

Kekecewaanya semakin memuncak ketika ia melihat nilai sejumlah siswa yang diterima pada jalur binal ini lebih rendah dari nilai adiknya. “ Adik saya nemnya 273,5 pake jalur lingkungan tapi tidak dapat. Setelah saya cek yang dapat nemnya jauh lebih kecil, ” ungkapnya.

Sementara Kepala SMP N Sukawati Komang Jati mengaku ada 81 orang siswa yang melamar melalui jalur bina lingkungan di sekolahnya. Namun pihaknya hanya memiliki kuota untuk 19 siswa. “ Hasil ini sudah kami remugkan dengan komite bendesa, perbekel dan kelian, jadi hanya 19 siswa yang diterima sesuai kuota, “ tegasnya.

Baca juga:  Ini, Kesepakatan PPDB 2018 di Raker DPRD Bali

Disinggung terkait alasan memilih 19 siswa itu dari 81 pelamar, Pihaknya pun mengaku masih mempertimbangkan nilai nun (nilai ujian nasional) guna memenuhi kuota yang ada. “Salah satu pertimbangnya Nim (nun-red), tapi ada juga yang kami pertimbangkan karena memang terdekat missal lingkungan Banjar di sekolah kami atau kondisi ekonomi keluarga yang bersangkutan,“ katanya.

Komang Jati mengaku memang jalur binal ini rentan menuai keluhan dari orangtua siswa. Pihaknya mengatakan sangat hati-hati dalam melakukan seleksi. Bahkan pihaknya mewanti-wanti kepada penanggungjawab lingkungan dalam hal ini Perbekel, Bendesa dan para Kepala Dusun agar menentukan calon siswa yang lolos sebaik mungkin.

Baca juga:  Diperintah Willy Ambil Sabu di Ubud, Residivis Dituntut 9 Tahun

Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Made Suradnya yang dikonfirmasi terkait jalur bina lingkungan yang sampai saat ini kerap membingungkan orang tua siswa. Suradnya kembali mengingatkan bahwa jalur lingkungan tersebut diserahkan ke sekolah masing masing, yang kemudian diteruskan ke penanggung jawab lingkungan meliputi perbekel dan bendesa hingga kelian. “ Jalur ini kami serahkan ke sekolah, untuk dibicarakan kesepakatan di lingkungan masing masing, “ katanya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *