BANGLI, BALIPOST.com – Rencana Pemkab Bangli menyiagakan dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) lengkap dengan petugas damkar untuk wilayah Kecamatan Kintamani hingga saat ini tak kunjung terealisasi. Akibatnya, garase armada damkar yang dibangun di Kantor Kintamani sejak 2015 pun mubazir.
Berdasarkan pantauan Bali Post, garase yang dibangun untuk pos damkar Kintamani berada tepat di antara dua bangunan kantor Camat. Karena belum ada mobil damkar yang menempatinya, garase tersebut kini dijadikan tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat oleh sejumlah pegawai kantor camat setempat.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Sekretaris Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bangli Dewa Agung Suryadarma Senin (3/7), mengatakan pihaknya belum bisa menyiagakan armada damkar di Kintamani lantaran jumlah personil yang dimilikinya masih terbatas.
Saat ini pihaknya, hanya memiliki 29 personil. Seluruh personilnya itu telah dibaginya kedalam tiga shift. Dengan jumlah tersebut pihaknya mengatakan tidak memungkinkan dibagi lagi untuk ditugaskan di Kintamani.
Selain alasan keterbatasan anggota, pihaknya juga mengaku belum bisa menyiagakan damkar di Kintamani karena armada yang dimilikinya terbatas. Meski ada 4 armada, namun dua diantaranya kata Suryadarma rawan mogok lantaran usianya yang sudah uzhur.
Terkait hal itu, pihaknya mengaku akan mengajukan penambahan armada damkar. Demikian juga untuk memenuhi kekurangan personel, pihaknya akan berupaya meminta BKD untuk melakukan rekrutmen. “Kita harapkan ada petugas khusus yang direkrut, bukan memanfaatkan PTT,” jelasnya.
Sebagaimana yang diketahui selama ini, pasca melakukan pengadaan dua unit armada damkar baru awal Agustus 2015 lalu, total armada damkar yang dimiliki Bangli saat ini berjumlah 4 unit. Selain melakukan pengadaan dua unit armada damkar, Pemkab juga melakukan pengadaan satu unit mobil tangki air.Selama ini semua kendaraan tersebut diparkir di Pos Damkar Bangli. Karena garase yang ada di Pos Damkar Bangli hanya mampu menampung dua unit mobil damkar, maka dua unit mobil damkar lainnya dan satu unit mobil tangki air terpaksa diparkir di luar garase.
Sementara itu pasca selesai dibangun, garaseyang dibuat untuk pos damkar Kintamani di areal Kantor Camat Kintamani hingga saat ini masih nganggur. Karena belum ada mobil damkar yang menempatinya, garase tersebut kini dijadikan tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat oleh sejumlah pegawai kantor camat setempat. (dayu rina/balipost)