JAKARTA, BALIPOST.com – Instruksi Presiden Jokowi yang memulai pembangunan dari pinggiran dan perbatasan menjadi inspirasi PT Sriwijaya Air Grup mendatangkan pesawat kecil guna menjangkau masyarakat pinggiran dalam rangka menggerakkan ekonomi dan mendukung mobilitas masyarakat. “Pesawat jenis ATR 72-600 dengan registrasi PK-NYY akan dioperasikan NAM Air, dan sudah mulai terbang sejak 3 Juli lalu,” kata Senior Corporate Communications Manager PT Sriwijaya Air Grup Agus Soedjono di Jakarta, Selasa (4/7).
Agus mengatakan, pesawat ini adalah pesawat bermesin turbo propeller pertama yang dimiliki oleh Sriwijaya Air Group dan rencananya akan digunakan untuk melayani hingga rute-rute terdalam di Indonesia seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Kepulauan Jawa yang memiliki bandara dengan spesifikasi terbatas dan hanya mampu melayani pesawat-pesawat tipe kecil seperti ATR 72-600 ini.
Dengan pesawat ini, kata Agus, Sriwijaya Air Group semakin memantapkan posisi NAM Air sebagai pengumpan (feeder) Sriwijaya Air sebagai induk yang melayani kota-kota besar di Indonesia. Diharapkan dengan kehadiran ATR 72-600 ini, kata dia, bisa mengkoneksikan kota-kota terdalam Indonesia dan membantu perkembangan ekonomi dan infrastruktur daerahnya, seperti yang sudah dilakukan ke Malang, Lubuklinggau, Silangit dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Dipilihnya pesawat dengan tipe ATR 72-600 ini bukan tanpa alasan. Agus menambahkan, pesawat ini memiliki seats capacity sebanyak 72 kursi yang bisa menampung cukup banyak penumpang dengan daya jelajah hingga 1.500 km. Selain itu, pesawat ini juga memiliki fitur-fitur canggih yang bisa menunjang kenyamanan dan keamanan penerbangan, seperti fitur boost yang amat berguna ketika lepas landas di jalur pendek dan dan Multi-Purpose Computer (MPC) yang akan meningkatkan keamanan penerbangan dan kemampuan operasionalnya.
Dalam perencanaannya, kata Agus, NAM Air akan mendatangkan lima pesawat lainnya dalam beberapa bulan ke depan, sehingga sampai dengan akhir tahun 2017 nanti, NAM Air akan memiliki enam unit pesawat ATR 72-600 dan 10 unit Boeing 737-500. (Nikson/balipost)