rekanan
Kepala Sekolah SDN 1 Ekasari, Melaya Ketut Bagiasa menunjukkan pintu gerbang sekolah yang rusak akibat disenggol truk dan puing-puing pemusnahan gedung kantor yang belum bersih karena rekanan tidak pernah datang. (BP/kmb)
NEGARA, BALIPOST.com – Hingga saat ini pemusnahan gedung kantor di SDN 1 Ekasari, Melaya belum selesai dan puing-puing masih berserakan. Bahkan rekanan pemenang lelang pemusnahan gedung juga mangkir dan tidak pernah datang. Padahal bangunan sudah dihancurkan sejak sebulan lebih.

Sementara pihak sekolah berharap puing-puing bangunan sudah bersih sebelum proses belajar mengajar selesai dan halaman sekolah sudah bersih dari puing-puing reruntuhan bangunan.

Selain itu pihak rekanan juga mangkir serta tidak bertanggungjawab karena pintu gerbang dan tembok gerbang rusak parah karena tersenggol truk yang masuk ke dalam sekolah saat pemusnahan gedung berlangsung. “Pihak rekanan berjanji akan bertanggungjawab dan akan memperbaiki, tapi sampai sekarang belum ada perbaikan. Bahkan rekanan tidak pernah datang,” kata Kepala Sekolah SDN 1 Ekasari, Melaya I Ketut Bagiasa, Rabu (5/7).

Baca juga:  Sidang Kasus SPI Unud, Diwarnai Air Mata Prof Antara hingga Hotman Kena Tegur

Demikian juga pihak rekanan mengatakan puing-puiang sekolah sudah bersih sampai ke pondasi sebelum murid-murid masuk sekolah, namun sampai sekarang juga belum ada realisasi. “Kami hanya meminta agar rekanan bertanggungjawab. Kami akan menata halaman sekolah,” kata Bagiasa.

Bagiasa mengatakan dulunya bangunan gedung kantor itu merupakan regrouping SDN 1 dan SDN 2, karena kewalahan menangani gedung dan tempatnya juga kurang strategis, selain itu juga sudah tidak layak pakai sehingga diusulkan untuk dimusnahkan.

Baca juga:  Berharap Klub Liga 1 Kuat Finansialnya

Sementara Pardi pemenang lelang pemusnahan dikonfirmasi mengatakan memang pihaknya sebagai pemenang lelang namun yang mengerjakan Sohabil dari Pengambengan. “Coba konfirmasi dia,” kata Pardi.

Sohabil yang dihubungi lewat ponselnya mengatakan kalau pihaknya tidak membersihkan puing-puing itu karena ada warga yang meminta. “Karena ada warga yang minta sebagai urugan sehingga kami tidak bersihkan. Nanti saya cek lagi,” katanya.

Sementara terkait dengan pintu gerbang dan gapura yang rusak pihaknya akan berkoodinasi dulu dengan pihak pemilik truk. “Saat itu truk lagi mengambil bongkaran kayu,” jelasnya.
Pihaknya katanya akan memperbaikinya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Tiga Bulan Putus, Perbaikan Pipa PDAM di Rendang Tunggu Rekanan

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *