JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo memang punya cara yang “anti mainstream” dalam segala sisi. Termasuk dalam mengungkapkan rasa gembira, ketika angka capaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke tanah air melonjak 20% lebih hingga Mei 2017, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Orang nomor satu di tanah air yang suka berbaju putih, dengan lengan panjang digulung seperempat itu menulis dalam akun Facebooknya. Alamatnya di sini: https://www.facebook.com /Jokowi/ yang ikut berseri-seri ketika pariwisata Indonesia makin mendunia.
Di sana terpampang jelas beberapa hal yang menggembirakan bagi masyarakat.
Pertama, selepas Lebaran 2017, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sudah mendekati angka 6.000, rekor baru sepanjang sejarahnya. Kedua, arus uang masuk dari Januari sampai Juni tahun 2017 sudah Rp124 triliun, hampir sama dengan sepanjang tahun 2016 dari Januari sampai Desember yang Rp126 triliun.
Ketiga, menurut data dari Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia dari Januari hingga Mei 2017 menjadi 5.358.489 orang, naik lebih dari 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Semua itu berkat semangat dan kerja keras dari kita semua,” ujar Presiden Jokowi di akun Facebook-nya, Rabu (5/7).
Presiden Jokowi langsung meminta semua Kementerian mendukung Kementerian Pariwisata yang menargetkan 15 juta wisman pada 2017 dan 20 juta wisman pada 2019. “Sebuah target yang tidak kecil, tetapi yang sudah ditargetkan oleh Menteri Pariwisata, saya kira semua Kementerian memberikan dukungannya terhadap program ini,” kata Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, sektor pariwisata ini akan menggerakkan ekonomi, sehingga perlu dukungan dari kementerian terkait untuk mewujudkan target yang sudah ditetapkan. Jokowi mencontohkan Kementerian Perhubungan yang berkaitan dengan perusahaan penerbangan yang menyangkut masalah wisata ini nantinya jangan dipersulit. “Semuanya didorong, dibantu agar yang berkaitan dengan Pariwisata ini betul-betul bisa dilakukan,” kata Presiden.
Bagi Menpar Arief Yahya, semangat, kerja cerdas, Indonesia Incorporated, selama ini menjadi kunci utama keberhasilan kinerja pemerintahan, utamanya di sektor pariwisata. Dan hal itu tergambar jelas di lima bulan pertama di tahun 2017 ini.
Arief Yahya bahkan menyebut, sukses capaian wisman itu bukan semata-mata prestasi dirinya dan tim Kemenpar saja. Sukses itu karena kerja bersama, gotong royong dalam bungkus “Indonesia Incorporated.” Support dari kementerian dan lembaga lain, yang luar biasa, yang membuat sektor pariwisata berlari lebih kencang.
Dia mencontohkan, soal aksesibilitas, dukungan dari Kemenhub, Kementerian BUMN dan seluruh kekuatan badan usahanya, Angkasa Pura I dan II, Air Navigation, Airlines, Pelindo, dan semua pihak yang terkait dalam regulasi akses.
Lalu Kementerian PUPR yang membuka akses ke destinasi pariwisata, memperbaiki fasilitas dasar, seperti jalan, air, listrik, telekomunikasi, dan lainnya. Kemenkumham, soal regulasi Bebas Visa Kunjungan, dan semoga juga ada perbaikan atas keluhan yang masih terdengar di imigrasi.
Kementerian LHK juga terus mensupport destinasi wisata alam yang terkait dengan kawasan hutan, Taman Nasional, baik di darat maupun di laut. Termasuk dalam membangun KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata. BKPM, Badan Koordinasi Penananaman Modal juga memberi dukungan penuh dalam hal
investasi sektor pariwisata yang semakin seksi.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, juga sudah commited untuk bersama-sama membangun Desa Wisata dan Homestay. Sinergi BUMN juga mensupport dan sudah action di lapangan. Bekraf juga membantu dasi sisi kreatifnya, sebagai incubator pada industri.
Kementerian Ristek Dikti, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga support untuk mencetak lulusan pendidikan pariwisata dan tenaga kerja yang handal. Kemenkes juga membantu dalam gerakan cepat tanggap di bidang kesehatan, yang berpengaruh pada indeks daya saing pariwisata Indonesia.
Kementerian Luar Negeri dengan seluruh jajaran di KBRI, KJRI, juga besar dukungannya untuk mempromodikan #WonderfulIndonesia dan #PesonaIndonesia di mancanegara. Kepolisian dalam memberikan rasa aman bagi wisatawan di destinasi juga besar pengaruhnya.
“Masih banyak Kementerian dan lembaga lain yang terus membuka jalan untuk bergerak bersama-sama! Persia dengan corporate culture yang dibangun di Kemenpar, yang dinamakan WIN-Way, atau Wonderful Indonesia Way, yang berisi 3S, Solid, Speed, Smart. Terima kasih atas kerjasama yang sangat baik selama ini,” sebut Menteri Arief.
Lebih jauh, mengapa banyak kementerian dan lembaga yang mensupport? “Itu juga karena Presiden Jokowi sudah menetapkan pariwisata sebagai leading sector dan core economy bangsa,” sebut Arief Yahya.
Seperti diketahui, BPS merelease info baru wisman yang berkunjung ke Indonesia dari bulan Januari-Mei 2017. Angkanya cukup progresif, yakni 5.358.489 orang atau naik 20,38% jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
Dari total 5.358.489 orang itu, sebanyak 4.687.721 orang masuk melalui 19 pintu masuk utama. Sedangkan, 670.768 orang tercatat masuk di luar 19 pintu masuk utama tersebut. Kunjungan wisman di luar 19 pintu utama itu sebanyak 422.483 orang melalui pos lintas batas dan 248.285 orang kunjungan lewat pintu lainnya. Pencatatan wisman di wilayah perbatasan juga menggunakan metode penghitungan Mobile Positioning Data (MPD).
Dengan hasil menggembirakan ini, Menpar Arief Yahya semakin semangat mengejar target 15 juta di tahun 2017 ini. Proyeksi itu sejatinya tergolong sangat ambisius dan terlalu optimistik, karena harus naik 25% dari achievement 2016. (kmb/balipost)