DENPASAR, BALIPOST.com – Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengunjungi Puri Satria Denpasar, Sabtu (8/7). Kedatangan pria yang akrab disapa Gus Rai ini disambut langsung penglingsir Puri Satria A.A. Ngurah Oka Ratmadi.
Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dibahas, baik tentang prestasi Denpasar, budaya Bali, maupun situasi politik saat ini. Berbicara politik, Cok Rat sapaan akrab A.A Ngurah Oka Ratmadi menilai pencalonan gubernur Bali di PDIP kurang demokratis. Ia yang menjabat Dewan Pertimbangan Partai (DPP) PDIP melihat ada unsur-unsur kesengajaan untuk menjegal serta tidak memberikan ruang yang terbuka dalam menjaring putra-putra terbaik dalam menentukan calon pemimpin di Bali.
Ia menegaskan kondisi itu tidak positif bagi kebesaran partai ke depan. “Tolong kepada pimpinan partai yang diberikan mandat saat ini, jangan sekedar takut akan tidak dicalonkan dari sekarang. Takut ini, takut itu, dan itu sangat berbahaya sekali, kalau partai salah dalam menentukan calon pasti akan ditinggal oleh rakyat dan rakyat saat ini sudah cerdas dalam menentukan sikap,” kata Cok Rat.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk para kader diharapkan bersama-sama menjaga apa yang menjadi harapan rakyat. Pada intinya adalah pemilihan gubernur ini adalah putra terbaik Bali. “Walau bagaimana pun, saat ini saya masih sangat menghormati apa yang menjadi keputusan rakyat. Selama apa yang kita perbuat itu dijalan yang benar, rakyat pasti akan sangat mendukung,” katanya.
“Yang terpenting saat ini adalah para pengurus partai bisa menyikapi hal ini, ingin membuat daerah dan negara baik mari juga kita buat partai ini juga baik,” ujarnya.
Ia mengucapkan terima kasih pada Gus Rai Mantra karena sudah datang berkunjung ke Puri Satria. “Apa pun itu saya akan tetap menghormati kehadiran sekaligus pencalonan Gus Rai sebagai calon gubernur. Begitupun partai juga saya hormati dengan baik, mari kita hormati dan dengarkan suara serta kehendak rakyat,” kata Cok Rat.
Sementara Rai Mantra menyampaikan terima kasih atas dukungan dan petuah yang diberikan oleh Cok Rat selaku Penglingsir sekaligus tokoh politik di Puri Satria Denpasar. “Saya sebagai masyarakat Bali menjalankan aspirasi dari masyarakat Bali sendiri untuk bersama-sama membangun dan menjaga keragaman budaya dan demokrasi di Bali,” pungkasnya. (kmb/balipost)
