Wisatawan saat menghabiskan waktu di Ubud, Gianyar. (BP/dok)
GIANYAR, BALIPOST.com – Central Parkir Monkey Forest Ubud siap dioperasikan. Diperkirakan kendaraan yang mampu ditampung di lokasi itu sebanyak 1.000 lebih mobil.

Untuk itu, agar kenyamanan Ubud tetap terjada, pihak Desa Pakraman Padang Tegal yang bersinergi dengan Dishub Infokom, berencana untuk melakukan penertiban kendaraan yang selama ini memicu kemacetan. Bendesa Desa Pakraman Padangtegal, I Made Gandra mengatakan seluruh perusahaan akomodasi di seputaran Desa Pakraman Padang Tegal, diminta untuk tidak lagi memarkir kendaraan menggunakan sempadan jalan. “Saya sudah survei, di Jalan Raya Ubud, Hanoman, dan seputaran Jalan Monkey Forest ada sekitar 500 mobil yang setiap hari menginap di sempadan jalan. Ke depan semua ini harus dibawa ke central parkir yang sudah disiapkan, demi menjaga kenyamanan Ubud,” tegas pria berkumis ini.

Baca juga:  Pujawali di Padharman Pusat Dalem Tarukan Dilaksanakan Wali Alit

Ia pun optimis central parkir yang baru ini mampu menampung seluruh mobil yang kerap masuk ke Ubud, termasuk kendaraan roda dua. Sebab itu, pihaknya pun berencana untuk menghutankan kembali areal parkir di obyek wisata Monkey Forest Ubud yang lama. “Kalau parkir yang lama itu akan kami hutankan kembali, kemarin itu bisa menampung hingga 200 lebih mobil,” ucapnya.

Dilanjutkan, bila semua kendaraan sudah dibersihkan, pihaknya pun mengharapkan bantuan pemerintah agar bersedia mengalokasikan dana membuat pedestrian di sejumlah ruas jalan di Ubud. “Jadi jalan yang selama ini menjadi kantong parkir akan difungsikan sebagai pedestrian, sehingga wisatawan lebih nyaman berjalan kaki di Ubud,” ucapnya.

Baca juga:  PPKM Diperpanjang, Operasi Yustisi Digelar di Simpang Kengetan

Disinggung terkait tarif parkir di central parkir ini, Gandra mengaku masih mengkordinasikannya dengan Dishub Gianyar. Meski belum ada kepastian, ia menegaskan akan menggunakan mekanisme parkir seperti di Bandara Ngurah Rai. “Nanti kita pasti mengacu pada aturan yang dibuatkan oleh pemda. Rencananya yang kita pakai mendekati sistem di airport, sehingga efektif,” jelasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *