SEMARAPURA, BALIPOST.com – Teka-teki kematian guru SD 3 Gunaksa, Ni Nengah Sri Arini (55), warga Banjar Tengah, Gunaksa, Dawan, Klungkung yang tewas karena lehernya tergorok, mulai terkuak. Meskipun Polres Klungkung belum membeber hasil penyelidikannya, penyebab kematian korban lebih mengarah bunuh diri.
Polres, dikatakan Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Made Agus Dwi Wirawan, telah melakukan koordinasi dengan ahli Forensik RS Sanglah. “Kita sudah melakukan kordinasi dengan dr IB Alit ahli Forensik RS Sanglah. Dan mengirim foto-foto TKP,” ujarnya, Minggu (9/7).
Diakui Kasat Reskrim, pihaknya tidak jadi meminjam jenasah korban untuk dibawa ke RS Sanglah. Polres hanya mengirim bukti berupa foto-foto korban, hasil olah TKP, keterangan saksi, model luka dan alat yang digunakan. “Ahli forensik menganalis dari semua aspek, bukan dari foto saja. Kan beliaunya (ahli forensik) tentu ada beberapa yang dipelajari, bukan foto saja,” katanya.
Sementara itu Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F buka suara terkait kematian Ni Nengah Sri Arini. Setelah melihat dan mengamati foto kondisi jenazah, dr Alit menduga luka di leher korban tersebut memang mengarah bunuh diri.
“Penyidik Polres Klungkung sudah berkoordinasi dengan kita. Penyidik memberikan foto-foto korban, dan dari gambaran luka, kita lihat memang penuh keraguan. Dari pola luka, memang kesannya mengarah kuat pada tindakan bunuh diri,” ujar dr. Ida Bagus Putu Alit ketika dihubungi melalui telepon, Minggu sore. (kmb/balipost)