DENPASAR, BALIPOST.com – Menyikapi kejahatan jalanan makin marak, termasuk kasus pembunuhan tentara oleh geng motor, Kapolda Bali, Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose memberikan atensi khusus. Ditemui dalam peringatan HUT ke-71 Bhayangkara, Senin (10/7), ia menegaskan Polda akan membentuk tim khusus dari Satuan Sabhara untuk mengatasinya.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan akan membentuk tim khusus dari satuan Shabara, untuk hal-hal bersifat street crime (kejahatan jalanan). Di samping ada pasukan khusus yang sudah ada. Mereka tidak dilengkapi senjata peluru tajam,” tegasnya.
Peringatan ke-71 Hari Bhayangkara (Polri) berlangsung sangat meriah di Lapangan Monumen Perjuangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur. Selain dipentaskan parade dan tarian kolosal tentang Sumpah Palapa Gajah Mada, Polda Bali menggelar defile pasukan bersenjata melibatkan anggota Polri dan TNI. Sedangkan pengamanan jalan masuk ke lapangan tersebut sangat ketat dan melibatkan personel bersenjata lengkap.
Hadir pada peringatan tersebut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak dan para bupati serta tokoh puri. “Peringatan Hari Bhayangkara dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Di Jakarta inspektur upacara adalah Bapak Presiden. Seharusnya di Bali adalah Bapak Gubernur (inspektur upacara). Namun Bapak Gubernur karena kondisi kesehatan (kurang bagus) diwakilkan kepada saya. Ini bentuk kedekatan antara kita dengan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Kapolda, untuk pelaksanaan defile ini khususnya di Bali baru pertama kali sejak TNI dan Polri beda kesatuan. Sudah 18 tahun Polri tidak melaksnakan defile. “Menurut saya ini nilai-nilai yang baik untuk diterapkan. Sudah kita lihat masing-masing kesatuan dan satuan kerja sudah memberikan yang terbaik saat melaksanakan parade dan defile. Ini jadi keistimewaan hari ini,” ujarnya.
Jenderal bintang dua di pundak ini juga mengaku bahagia karena begitu banyaknya masyarakat dan keluarga Polri yang hadir. Terutama para undangan dan para pejabat banyak yang datang.
Sedangkan yang menjadi atensi Polda Bali ke depan, mantan petinggi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan tetap berpedoman pada arahan Presiden yaitu bagaimana mereduksi kejahatan-kejahatan transnasional, intoleransi, radikalisme dan terorisme. Selain itu bagaimana juga Polri lebih dekat dengan masyarakat dan mengurangi tindakan deskresi berlebihan. (Kerta Negara/balipost)
Harus ditangani sangat serius… Jangan sampai… Seperti geng2 motor seperti di Jakarta… Yg.. Berani.. Menganiaya.. Masyarakat di jalanan dengan clurit.. Dan sajam lainnya… Hanya untuk gengsi2an dan gagah2an
Kejahatan transaksional, curas, begal dan judi sangat pekat di bali selatan, dimana uang rupiah dan dollar bertaburan. Namun aparat tidak bersinergi dengan masyarakat, jalan sendiri sendiri. Aparat ketika dilapori tidak serta merta menanggapi keluhan masyarakat, sehingga masyarakat juga semakin malas melapor. Semoga aparat kedepepan lebih baik