SINGARAJA, BALIPOST.com – Proyek renovasi jembatan di Desa Banjar, Kecamatan Banjar mengakibatkan sejumlah rumah warga terdampak. Jembatan ini dibangun ulang karena sempit. Selain itu, konstruksi jembatan di atas Sungai Mendaum ini sudah tua, sehingga dikhawatirkan putus.
Jembatan ini merupakan penghubung Desa Banjar dan Desa Kalianget, Kecamatan Seririt. Dulu jembatan ini menjadi akses utama warga Desa Banjar menuju Desa Kalianget, Joanyar, hingga ke wilayah Busungbiu. Namun, setelah bertahun-tahun dibangun jembatan ini mulai rusak.
Pemerintah akhirnya membangun ulang jembatan melalui anggaran APBD Tahun 2017. Jembatan yang semula memiliki lebar tiga meter, dilebarkan menjadi enam meter. Menyusul proyek itu, ada sejumlah rumah warga yang terdampak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Ketut Suparta Wijaya Senin (10/7) mengatakan total ada lima rumah warga di wilayah Banjar Dinas Ambengan dan Banjar Dinas Melanting, Desa Banjar, yang terdampak proyek.
Namun, ia mengatakan sudah melakukan pembicaraan ke warga dan mereka rela melepas beberapa meter lahan mereka untuk pelebaran jalur keluar-masuk jembatan. “Tadinya lebarnya tiga meter, sekarang jadi enam meter, kalau jembatannya enam meter, lalu jalur keluar masuk lebarnya hanya tiga meter, ini kan membahayakan jembatan ke depannya,” katanya. (Mudiarta/balipost)