Aktivitas wisata air di perairan Nusa Penida. (BP/dok)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sangat mudah mencari referensi tentang keindahan Nusa Penida, Bali di dunia maya. Anda hanya perlu memasukkan kata kunci tentang Nusa Penida di Google lalu menekan tombol enter.

Voilaaa… Sederet ulasan tentang pulau nan cantik, pantai berpasir putih, dihempas ombak laut lepas, akan langsung terpampang. Sudah tak terhitung media, baik lokal maupun asing yang mengulas tentang keindahan Nusa Penida.

Baru-baru ini, laman Malta Today juga menurunkan ulasan mengenai Nusa Penida yang ditulis oleh Marc Casolani. “Sebuah pulau kecil dibandingkan yang lainnya. Namun, pulau itu menawarkan keindahan,” demikian tulis Malta Today.

Dalam ulasannya, Malta Today juga membahas posisi Nusa Penida yang diapit tebing-tebing. Namun, justru di situlah letak keunikan dan pesona Nusa Penida. Usaha travelista menuju Nusa Penida akan terbayar lunas begitu sampai di sana.

Pantai masih menjadi salah satu favorit bagi travelista ketika pelesiran di Nusa Penida. Misalnya, Broken Beach alias Pantai Pasih Uug dan Pantai Atuh. Namun, banyak spot di Nusa Penida yang sebenarnya sayang dilewatkan oleh wisatawan. “Air Terjun Seganing, Pura Gunung Cening, dan Teluk Manta adalah beberapa tempat lain yang bisa Anda kunjungi,” imbuh Malta Today.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Meningkat, Bali Sudah Punya Jurus Pemulihan Ekonomi

Cukup? Tentu saja belum. Malta Today juga membahas tentang keindahan Angels Billabong. Malta Today menyebut Angels Billabong sebagai permata tersembunyi. Media itu menggambarkan Angels Billabong sebagai kolam alami berwarna biru kehijauan alias pirus di antara tebing kapur.

Selama ini, Angels Billabong memang sudah menjadi destinasi wajib bagi travelista yang bertamasya ke Nusa Penida. Jika dilihat di ketinggian, air seperti memiliki tiga warna, yaitu hijau, putih, dan biru.
Travelista bisa berenang dengan santai sembari menikmati nuansa laut indah di Nusa Penida.

Selain menikmati keindahan alam Nusa Penida, travelista juga bisa mendapatkan pengalaman mengesankan dengan bergaul bersama penduduk lokal. Travelista bisa menyaksikan proses dari budi daya hingga panen rumput laut. “Sumber penghasilan utama pulau ini berasal dari rumput laut. Hal itu juga akan membuat tur menjadi sangat menarik. Secara keseluruhan, komunitas Hindu Bali hidup sederhana dari pertanian, perikanan, pertanian rumput laut, dan wisata ekobudaya,” tambah ulasan Malta Today.

Baca juga:  Kuta

Soal penginapan, travelista juga tak perlu cemas. Sebab, ada banyak penginapan di Nusa Penida yang sesuai dengan kocek wisatawan. “Secara umum, mayoritas akomodasi yang bagus bisa ditemukan di Jalan Raya Batumulapan dan Jalan Pedang Buluk,” tambah Malta Today.

Berapa waktu ideal yang diperlukan wisatawan untuk bisa menikmati seluruh pesona Nusa Penida? Tentu saja tidak ada ukuran pastinya. Namun, Malta Today menyarankan travelista pelesiran lebih dari sehari.

“Dua sampai tujuh hari akan menjadi waktu yang layak untuk menemukan permata di pulau-pulau, bertemu dengan penduduk setempat, berjemur di bawah matahari, dan menjelajahi taman-taman karang yang mengelilingi pulau,” tambah Malta Today.

Baca juga:  Masjid Agung Mandalika Rampung Sebelum Idul Adha

Menpar Arief Yahya dua tahun silam hadir menapakkan kaki ke Nusa Penida. Terlihat kala itu jalan lingkar di pulau yang berada di Kabupaten Klungkung itu, rusak berat. Karena itu, menteri asli Banyuwangi itu meminta support KemenPUPR untuk membereskan jalan aspal di tiga nusa itu, Lembongan, Ceningan, Penida.

Tidak menunggu bulan tim Tim PUPR langsung actions. Termasuk beberapa fasilitas publik, seperti sumber air bersih, air tawar, listrik, jalan dan telekomunikasi. “Iya, karena Nusa Penida adalah Bali, dan Bali adalah ikon pariwisata Indonesia, karena itu harus segera diberesin fasilitas publik penunjang kenyamanan berwisata di sana,” kata Arief Yahya.

Menpar Arief juga mengusulkan segera ada dermaga baik di pulau Bali maupun di Nusa Penida. Agar pergerakan akses perahu menuju ke sana semakin lancar. “Kalau potensinya, bagus! Di selatnya juga masih hidup terumbu karang dan ikan-ikannya,” jelas Arief. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *