kasus
Sosialiasi mengenai pentingnya PSN oleh tim yang tergabung dalam Pasukan Si DB Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu. (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – Angka kesakitan DBD di Tabanan ternyata masih tinggi dan belum mencapai standar dimana mencapai angka kesakitan mencapai 250 per 100.000 penduduk sementara standar angka kesakitan DBD adalah 49 per 100.000 penduduk. Selain angka kesakitan yang masih tinggi, angka bebas jentik di Tabanan juga masih dibawah angka standar yang ditetapkan yaitu masih diangka 88,3 persen sementara standar nasional adalah di atas 95 persen.

Masih tingginya angka kesakitan dan belum tercapainya angka bebas jentik sesuai standar yang ditetapkan, disebabkan banyak hal. Salah satunya adalah masyarakat yang bergantung pada tindakan fogging tanpa dibarengi dengan PSN.

Baca juga:  Terkatung-katung, Pekerja di Proyek Kampus KP Pengambengan

Meskipun melakukan, namun ada beberapa tempat yang tidak diketahui atau terpikirkan justru menjadi tempat sarang nyamuk. Untuk itu, Dinas Kesehatan Tabanan menggelar Pasukan si DB, dimana program ini sudah mulai berjalan. Dua banjar menjadi targetnnya beberapa waktu lalu yaitu Banjar Pangkung Tibah Kelod dan Banjar Pangkung Baleran Desa Pangkung Tibah Kediri. Kedua Banjar ini dipilih karena ditemukan kasus positif DBD.

Kepala Bidang P2MPL Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Ketut Nariana, Selasa (11/7) mengatakan tim yang tergabung dalam Pasukan si DB selain memberikan sosialiasi juga mengajak masyarakat untuk melakukan PSN. Dalam kegiatan tersebut, tim yang terdiri dari Dinkes Tabanan, Puskesmas dan Jumantik ini menunjukkan masyarakat tempat-tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Baca juga:  COVID-19 Melandai, Kasus DBD Justru Meningkat di Tabanan

‘’Ternyata masyarakat umumnya hanya tahu jika nyamuk  hidup di kamar mandi karena di sana ada bak penampungan air. Padahal berkembang tidak hanya di sana. Di Merajan terutama tempat tirta dan gelas tirta juga potensi dan itu ditemukan di dua banjar ini,’’ jelas Nariana.

Untuk di Banjar Pangkung Tibah Kelod dari 99 rumah yang diperiksa ada 11 yang positif jentik sementara untuk Pangkung Tibah Baleran dari 55 rumah ada 4 yang positif jentik.

Baca juga:  Ditinggal Pulang Kampung, Volume Sampah Galungan dan Kuningan Turun

Dengan adanya Pasukan si DB diharapkan masyarakat lebih memahami informasi mengenai pentingnya PSN sehingga ke depan akan terwujud satu jumantik satu rumah yang memantau jentik nyamuk dimasing-masing rumah. Dengan kewaspadaan langsung di setiap rumah diharapkan angka kesakitan DBD bisa diturunkan dan angka bebas jentik di Tabanan bisa ditingkatkan. (wira sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *