SEMARAPURA, BALIPOST.com – Gelombang besar disertai angin kencang masih terjadi di kawasan pesisir Kabupaten Klungkung hingga, Kamis (13/7). Hal tersebut menyebabkan pengiriman barang dari Pelabuhan Bonggalan, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan-Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida terganggu. Bahkan, guna memberikan rasa aman, Nahkoda terpaksa mengurangi muatan kapal.
Salah seorang nahkoda, Wayan Suarno (56) menuturkan sejak sepekan terakhir, cuaca di kawasan pesisir sangat buruk. Gelombang besar disertai angin kencang terus melanda. Dihadapkan kondisi demikian, aktivitas mengangkut barang ke Nusa Lembongan menjadi terganggu. Bahkan, itu cukup mengancam keselamatan. “Karena cuaca buruk, kami juga terpkasa mengurangi muatan. Dari normalnya 25 ton, jadi 20 ton,” tuturnya.
Fenomena alam yang demikian juga menyebabkan kapal yang beroperasi berkurang. Hal itu berimbas pada pendapatan warga yang berprofesi sebagai tukang bongkar muat barang. Seperti halnya Wayan Siantara (38). Ia yang biasanya mampu mengantongi upah Rp 80 ribu per hari menjadi Rp 60 ribu. “Biasanya sehari ada dua sampai tiga kapal yang berlabuh. Sekarang hanya satu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klungkung, Putu Widiada mengatakan sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, gelombang tinggi kisaran dua hingga tiga meter disertai angin kencang masih berlangsung beberapa minggu kedepan. Demikian juga dengan hujan. Atas hal itu, masyarakat diminta untuk waspada. “Kalau cuacanya memang tidak mendukung, jangan dipaksakan untuk melaut. Ini sudah sering disampaikan,” tegasnya.
Cuaca demikian, sebut dia belum memunculkan musibah. “Sampai sekarang syukur belum ada musibah. Kami akan berupaya untuk bisa menyampaikan prakiraan cuaca ke masyarakat,” tandasnya. (sosiawan/balipost)