MANGUPURA, BALIPOST.com – Sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Badung, akan terus digenjot. Bahkan, pemerintah setempat mulai mencari ladang baru untuk mendongkrak pendapatan daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Badung, Wayan Adi Arnawa, mengatakan pemerintah akan melakukan investasi kedepannya untuk menambah pendapatan. Pihaknya, akan melakukan diversifikasi pendapatan dengan mengembangkan sejumlah sektor.
“Memang ke depan kami harus mulai berpikir untuk melirik potensi investasi tidak hanya mengandalkan disektor pajak saja. Seperti membangun ruang pertemuan dan pembangunan stadion yang bertaraf internasional untuk membangkitkan rencana wisata olahraga,” ujar Adi Arnawa, Kamis (13/7).
Guna mewujudkan rencana tersebut, birokrat asal Desa Pecatu, Kuta Selatan ini mengatakan tengah merancang Detail Engineering Design (DED) untuk mendirikan perusahaan induk untuk menaungi semua investasi yang dilakukan pemerintah. “Saya belum melakukan pengecekan sudah sampai dimana proses itu. kami akan melakukan pengecekan di bagian Litbang dan Bappeda. Sebab, saya tidak begitu hafal berapa anggaran kajian untuk holding company ini, nanti kita cek dulu,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Badung, Made Sunarta, menyebutkan Kabupaten Badung adalah kabupaten yang saat ini sedang memperoleh pendapatan yang bayak dari sektor jasa pariwisatanya. “Jika ingin menambah pendapatan tersebut agar lebih ditingkatkan lagi, kita harus berinovasi dengan melakukan investasi. Sebab, Badung bukan kabupaten kaya akan Sumber Daya Alam yang melimpah seperti tambang seperti daearah lainnya,” katanya.
Karena itu, pihaknya mengapresiasi investai yang akan dilakukan pemerintah untuk tetap mempertahankan iklim pariwisata di Badung, sehingga tetap diminati oleh wisatawan. “Ke depan pemerintah harus memikirkan sumber pendapatan baru selain sektor pariwisata itu sendiri,” katanya.
Dia mengakui, Pemkab Badung selama ini telah melakukan investasi. Seperti, ikut dalam penyertaan modal di BPD Bali dan Jalan Tol. “Itu masih kurang kita juga harus tambah investasi di sektor lain,” pungkasnya. (Parwata/balipost)