JAKARTA, BALIPOST.com – Sebagai organisasi Dharma Ghosana, setiap enam bulan mengadakan rapat besar (paruman) yang bertujuan meraketkan pasemetonan sesama Ida Pedanda juga dalam rangka pembelajaran yaitu membedah atau mengapresiasi ajaran Ida Bhatara Lelangit.
Dharmopadesa Cabang Jabodetabek mendapat giliran untuk menyelenggarakan Paruman Dharma Ghosana Pusat, dengan tema “Melalui Paruman Dharma Ghosana Pusat kita tingkatkan peran serta warih Ida Bhatara Lelangit dalam pengembangan Hindu Nusantara”. Ada dua makalah (Kria Patra) yang dibahas.
Paruman Dharma Ghosana Pusat akan diselenggarakan di Parahyangan Jagadkarta, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Dengan peserta yaitu Ida Pedanda se-Nusantara berjumlah kurang lebih 300 angga Ida Pedanda, Walaka yang hadir kurang lebih berjumlah 461 walaka.
Dharma Ghosana merupakan Majelis Ida Pedanda, yang merupakan salah satu organ dari Dharmopadesa. Dharmopadesa terlahir pada Budha Wage Merakih, Icaka Warsa 1921, Rabu, 28 Juli 1999 oleh 27 sameton Brahmana Wangsa dan sameton Angga Puri.
Kelahiran Dharmopadesa terinspirasi dari peran sejarah dan pesan mulia Ida Bhatara Lelangit yaitu Ida Dang Hyang Niratha dan Ida dang Hyang Astapaka, sebagai cikal bakal keberadaan Wangsa Brahmana Ciwa Bodha di Bali, yang kini telah menyebar diseluruh Nusantara.
Ketua Panitia Pelaksana, Ida Bagus Djayapati menjelaskan, Paruman atau pertemuan tahun ini mengetengahkan Tema : “Melalui paruman Dharma Ghosana Pusat kita tingkatkan peran warih Ida Bhatara Lelangit dalam pengembangan Hindu Nusantara”. Paruman seperti ini lebih bertujuan pada penyamaan visi dan misi dalam implementasi kitab suci Weda melalui peningkatan penyebarluasan kualitas tatwa, susila dan upakara.
Paruman Agung rencananya dibuka oleh Ketua Dharmopadesa Pusat Ida Pedanda Jelantik Duaja dan dihadiri pula oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama I Ketut Widnya serta Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya. Selama Paruman Agung Dharma Ghosana akan dibahas materi tentang Prasetya perkawinan dalam wiwaha Samkara oleh Ida Pedanda Gde Panji Sogata, dan Pawiwahan dalam Teks Rsi Sasana oleh Ida Pedanda Gede Wayahan Keniten.
Sementara itu, dalam paruman dari unsur Walaka berupa paruman dharma prawerti sabha akan diseminarkan masing masing tentang perkembangan Hindu Nusantara oleh Ida Bagus Putra dan tentang Hindu Nusantara dalam perspektif sosio kultural oleh Ida Bagus Yudha Triguna dan dengan moderator Ida Bagus Alit Wiratmaja.
Paruman ini akan diakhiri dengan penjelasan tentang Yayasan Dharmopadesa Pusat oleh Ida Bagus Agung Partha Adnyana dan tentang organisasi Dharmopadesa Pusat. Paruman Agung seperti ini dilaksanakan setiap Sabtu Umanis Wuku Bala setiap 210 hari sekali, dimana tahun lalu berlangsung di Klungkung dan berikutnya akan dilaksanakan di Bangli, Bali. (Nikson/balipost)