DENPASAR, BALIPOST.com – Ketegasan Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose menutup tempat hiburan malam Akasaka didukung komponen masyarakat. Bentuk dukungan itu dalam bentuk pengiriman karangan bunga dan ditaruh di depan Mapolda di Jalan WR Supratman, Denpasar Timur, Jumat (14/7).
Karangan bunga tersebut bertuliskan jangan biarkan narkoba menghancurkan generasi bangsa Pulau Dewata, hancurkan narkoba, terima kasih Bapak Kapolda Bali yang telah menyelamatkan kami dengan menutup Akasaka, kami mendukung Bapak Kapolda Bali berani menutup Akasaka Diskotik, Pemkot dan Pemprof wajib mendukung pemberantasan narkoba di Bali terima kasih Bapak Kapolda Petrus Golose, bangga punya Kapold Bali berani menutup Akasaka yang telah lama merusak Bali.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja mengatakan, karangan bunga itu dikirim oleh Forum Masyarakat Muda Mudi Sehat, LMD Denpasar, Akademisi Bali Bersatu, Masyarakat Bali Muda dan Generasi Muda Pelajar Bali. Karangan bunga tersebut berisi tulisan tentang dukungan dari masyarakat kepada Polda untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah Bali. Bahkan tiga dari lima karangan bunga, berisi tulisan dukungan dari masyarakat Bali kepada Kapolda Golose yang berani menutup diskotek Akasaka di Jalan Teuku Umar, Denpasar.
Terkait pengiriman karang bunga tersebut, mantan Karo Binkar Biro SDM Polda Bali ini mengaku tidak kapan dikirimnya. “Tahu-tahunya sudah ada depan Mapolda. Setelah saya cek pengirimnya mereka yang cinta dan peduli terhadap masa depan Bali. Ini salah satu bukti masyarakat Bali mendukung dan mengapresiasi kinerja Polda Bali dalam menjaga keamanan khususnya dalam memberantas peredaran narkoba,” tegasnya.
Beberapa bulan lalu, kata Hengky, ratusan karangan bunga dari masyarakat Bali dalam rangka mendukung Polri khususnya Polda Bali untuk menjaga keutuhan NKRI. “Sekarang dikirim karangan bunga dalam rangka memberi dukungan kepada Kapolda agar menutup Akasaka,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Gianyar ini.
Ia menilai krama Bali sudah memahami bahwa keamanan di Pulau Dewata ini menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Masyarakat juga menyadari Polda bersama jajarannya tidak bisa bekerja sendiri, namun butuh sinergitas dan dukungan dari masyarakat Bali itu sendiri.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat atas dukungannya selama ini. Bali harus dijaga dari para mafia narkoba, untuk menyelamatkan generasi masyarakat Bali,” imbuh perwira yang naik pangkat dari AKBP ke Kombes pada 30 Juni lalu.
Sementara anggota Direktorat Sabhara Polda Bali, Bripda Irwan Renaldy saat jaga di pintu masuk Mapolda menceritakan bahwa sekitar pukul 11.00 Wita, ada laki-laki yang mengendarai mobil pick up berhenti di depan Mapolda. Selanjutnya pria itu menurunkan lima karangan bunga. Saat ditanya oleh Irwan, laki-laki itu mengaku diminta bosnya mengantar pesanan karangan bunga untuk ditaruh di depan pagar Mapolda Bali. “Karena karangan bunga ini bukan barang berbahaya, saya persilahkan. Saya langsung melaporkan kepada atasan saya,” ujar Irwan.
Seperti diberitakan, usai menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Gedung Kertha Gosana Puspem Badung, Kamis (13/7) lalu, Kapolda menegaskan tidak akan mengeluarkan izin keramaian untuk Akasaka. Sedangkan terkait pencabutan izin beroperasinya tempat hiburan malam yang terletak di simpang enam ini, merupakan hak Pemerintah Kota Denpasar.(kerta negara/balipost)