JAKARTA, BALIPOST.com – Masih ingat musibah terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express di Teluk Jakarta, 1 Januari 2017 lalu yang menewaskan puluhan penumpangnya? Komite Nasional Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) menemukan penyebab musibah itu berawal dari kebakaran generator yang selanjutnya menyambar konstruksi kayu merupakan material kapal.

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono ketika menyampaikan keteràngan hasil investigasi, di Jakarta, Jumat (14/7) sore mengatakan, berdasarkan penelitian dan pengujian terhadap generator, didapatkan adanya tanda-tanda goresan yang menunjukkan adanya gesekan antara stator dan rotor sehingga menimbulkan lompatan bunga api. Menurut Soerjanto, gesekan antara stator dan rotor diakibatkan adanya kerusakan bearing penopang rotor sehingga titik putar poros jadi bergeser.

Baca juga:  Kebakaran Akibat Tabung Gas Bocor, Tiga Orang Derita Luka Bakar

Kebakaran kemudian dipercepat dengan adanya kandungan bahan bakar solar yang menempel pada konstruksi, serta terbakarnya material pelapis geladak. Soerjanto mengungkapkan, dari hasil simulasi menunjukkan bahwa minimnya akses pada saat proses evakuasi yang kurang lancar berkontribusi terhadap timbulnya korban meninggal.

Investigasi KNKT juga menemukan kurang efektifnya penanganan kebakaran, serta tidak adanya prosedur darurat di kapal berkontribusi terhadap kebakaran yang lebih besar dan merenggut korban jiwa. Akibat kecelakaan kebakaran yang dialami KM Zahro Express terjadi kerusakan parah pada seluruh konstruksi kapal, mulai dari geladak hingga buritan, ruang navigasi, kamar mesin dan peralatannya juga hangus terbakar.

Baca juga:  Hingga 14 Juni Sore, Korban Jiwa Kebakaran Gudang Elpiji di Jalan Cargo Capai 11 Orang

Kebakaran juga mengakibatkan korban meninggal 24 orang. Menurut Soerjanto, banyaknya korban meninggal karena proses evakuasi yang tidak baik sehingga menyebabkan sebagian penumpang terjebak dalam waktu cukup lama dan mengalami masalah pernafasan.

Selain itu, tidak standarnya pintu darurat yang ada serta minimnya jumlah akses darurat menyebabkan terjadinya penumpukan di satu pintu pada saat kapal mengalami kebakaran. Terkait dengan temuan-temuan tersebut, KNKT menyampaikan rekomendasi kepada pihak terkait untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang. (Nikson/balipost)

Baca juga:  Anak Papua Lebih Semangat Belajar Setelah Ada Uji Coba MBG
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *