BANGLI, BALIPOST.com – Hektaran tanaman padi di Subak Bekutel, Banjar Apaun Kelod, Desa Apuan, Susut, Bangli rebah. Rebahnya hektaran tanaman padi tersebut, lantaran hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut sejak beberapa hari belakangan ini.
Petani padi Subak Bekutel, Banjar Apaun Kelod, Desa Apuan, Susut, Bangli, Jro Mangku Dalem, Jumat (14/7), mengungkapkan rebahnya tanaman padi miliknya disebabkan hujan lebat disertai angin kencang. Karena padi secara terus menerus diguyur hujan ditambah adanya terpaan angin, padi menjadi berat.
“Padi ini sudah rebah sejak lima hari lalu. Karena sejak itu hujan lebat terus mengguyur,” ungkapnya.
Mangku Dalem mengungkapkan, luas padi miliknya yang rebah mencapai 22 are. Kata dia, tak hanya padi miliknya saja yang rebah akibat cuaca buruk ini, padi milik petani lainnya juga ikut rebah. Kalau dijumlahkan secara keseluruhan padi yang rebah mencapai hektaran.
“Untung padi yang rebah memang sudah mendekati masa panen. Karena situasinya sudah begini, terpaksa padi dipanen lebih awal. Kalau dibiarkan rebah seperti ini tidak dipanen, nanti semua padi bisa rusak,” ujarnya.
Lanjut dikatakannya, ia pesimis bisa memproduksi beras seperti saat panen-panen sebelumnya. Jika kondisi normal, dari 22 are padi itu bisa diproduksi 4-5 karung beras. Namun, sekarang ia tidak yakin bisa memproduksi beras sebanyak sebelumnya. “Kalau sekarang ini produksinya beras jelas mengalami penurunan. Karena banyak padi yang kosong dan rusak. Paling-paling sekarang ini hanya dapat 2-3 karung beras saja,” tegas Jro Mangku Dalem. (Eka Parananda/balipost)