MANGUPURA, BALIPOST.com – Guna mengatasi lonjakan volume sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, berinisiatif membeli dua alat berat. Program ini telah dianggarkan pada APBD Perubahan 2017.

Kepala DLHK Badung Putu Eka Merthawan, mengatakan jenis alat yang akan dibeli adalah satu unit loader dan satu road sweeper. Dua alat berat ini diperkirakan menelan anggaran totalnya Rp 4 miliar. “Kami sudah merencanakan untuk pengadaan dua alat berat yakni satu unit loader dan satu road sweeper yang dianggarkan pada APBD Perubahan2017,” ujar Eka Merthawan, Jumat (14/7).

Baca juga:  Rapat Persiapan HUT ke-15 Mangupura dan Mangupura Award

Menurutnya, anggaran untuk satu alat berat mencapai Rp 2 miliar lebih. Harga satuan ini berdasarkan e-katalog yang telah ditetapkan. “Fungsi dua alat berat menjadi alat utama untuk mengangkut sampah. Sementara untuk road sweeper atau alat nyapu di jalan ini juga penting dimiliki,” sebutnya.

Dikatakan, fungsi road sweeper untuk membersihkan jalan-jalan yang berisiko tinggi. Seperti di underpass, jalan tersebut sangat padat. Selain  untuk efesien kerja juga untuk keamanan petugas DLHK dalam bekerja. “Logikanya kami kan tidak menyapu di tengah jalan, apalagi kalau jalan berisiko tinggi. Intinya tetap kami tetap menomorsatukan keselamatan petugas kami,” tegasnya.

Baca juga:  Penyebaran COVID-19 Rambah 33 Desa di Karangasem

Pejabat asal Sempidi, Badung ini mengakui, pengadaan dua alat berat ini belum mencukupi. Sebab, idealnya ada 10 alat berat. Apalagi, musim seperti sekarang terjadi fenomena yang membikin DLHK kelimpungan dalam penanganan sampah.

“Petugas standby penuh bulan ini  di posisi timur tepatnya daerah pantai tanjung benoa. Sebab, sekarang banyak munculnya sampah rumput laut tapi sudah kita tangani rutin,” jelasnya.

Ditambahkan, rata-rata volume sampah di Badung mencapai 210 ton per hari. Volume sampah mengalami peningkatan hingga 50 ton per hari atau mencapai 260 ton sampah per hari. “Ini yang menjadi tanggung jawab kami setiap hari,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Pemerintah Bisa Hemat Anggaran Subsidi Dengan Stop Impor LPG
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *