BANGLI, BALIPOST.com – Hasil Karya seni yang dihasilkan siswa-siswi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bangli patut diperhitungkan. Sebab, semua hasil karya yang dibuat oleh siswa-siswa yang berkebutuhan khusus seperti keben, destar, endek, dan hasil karya yang lainnya di sekolah tersebut mampu menampilkan bentuk motif gambaran yang berbeda dengan hasil karya di luar.
Inovasi itu dilakukan untuk memberikan tampilan yang berbeda kepada konsumen. Guru seni lukis SLB Bangli I Ketut Gede Susana mengatakan, hasil karya yang dihasilkan anak didiknya memang tidak sama dengan yang ada di luar.
Pasalnya, pihak sekolah berupa mencari inovasi-inovasi yang berbeda dengan produk yang ada di luar. Sehingga, hasil karya siswanya yang hendak dipasarkan bisa dilirik oleh konsumen.
“Kalau kita di sini selalu ingin membuat saesutu yang beda dengan produk yang diluar. Karena hasil karya siswa-siswi disini khusus berbeda dari yang lainnya. Karena motif gambaran yang dibuat lain dari yang lain. Dengan motif yang berbeda, bisa menarik minat konsumen untuk membelinya. Intinya motif yang kita menawarkan hal berbeda,” ungkap Susana.
Dia menambahkan, dengan motif-motif gambaran yang berbeda tersebut, membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli hasil karya siswanya. Kata dia, seperti saat pameran yang diikutinya di Bandung, Jawa Barat belum lama ini. Banyak hasil karya siswanya yang dipamerkan seperti keben, destar, endek, dan kerajinan yang lainnya banyak yang lalu terjual.
Itu menandakan ivovasi yang dibuat cukup menarik pembeli untuk membeli hasil karya anak didiknya. “Saat itu keben, destar, endek banyak yang laku terjual. Karena pembeli sangat senang dengan keunikan polesan lukisan yang dibuat anak-anak. Termasuk endek juga banyak diminati. Sebab, motif gambar di endek memakai prada. Mungkin karena unik makanya banyak yang berminat,” jelas Susana. (Eka Parananda/balipost)