Ilustrasi. (BP/dok)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Seorang petani asal Banjar Abiantihing, Desa Amertha Buana, Kecamatan Selat, Karangasem, meregang nyawa. Korban I Nyoman Merdana (45), tewas setelah terjatuh saat menyadap tuak di kebun tetangganya.

Peristiwa tragis itu terjadi Sabtu (15/7) pagi, di kebun milik I Nengah Mesir. Tak ada yang melihat secara langsung kejadian tersebut karena pagi itu korban berangkat seorang diri. Sang istri pun baru tahu sekitar pukul 08.00 atau sejam setelah korban pamit dari rumah. ‘’Dia sudah berangkat jam tujuh,’’ ungkap sang istri kepada polisi.

Baca juga:  "Majapahit, Nusantara Game of Thrones" Kupas Tingginya Toleransi di Majapahit

Istri korban memutuskan menyusul korban kerena tak biasanya korban pergi berlama-lama. Pasalnya pagi itu korban hanya akan menurunkan tuak dari pohon enau yang sudah disadap sebelumnya. Kegiatan itu biasanya dilakoni dua kali sehari, pagi dan sore hari.

Di lokasi kejadian, korban ditemukan sudah dalam posisi terjengkang di dekat pohon enau. Sejumlah warga yang kemudian datang karena jeritan histeris istri korban tak bisa berbuat banyak. Nyaris tak ada pertolongan yang bisa dilakukan karena saat itu korban sudah dalam kondisi tak bernyawa. Evakuasi baru dilakukan setelah aparat Polsek Selat tiba. Meski begitu korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Selat dan pihak puskesmas menyatakan korban sudah tak bernyawa.

Baca juga:  Jembrana Catat Tambahan Korban Jiwa, 2 Kecamatan Ini Laporkan Warganya Meninggal

Korban diduga jatuh saat hendak memanjat pohon enau. Korban terjungkal karena tangga yang digunakan untuk naik, patah. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban diduga meninggal karena mengalami luka dalam akibat benturan dengan tanah.

Kapolsek Selat, AKP Made Sudartawan, mengatakan, kejadian tersebut murni akibat kelalaian korban sendiri. ‘’Tangganya patah karena sudah rapuh,’’ jelasnya. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *