Seorang warga mengangkut bunga mitir di Belok Sidan, Plaga, Badung. (BP/eka)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Wisata Belok Sidan yang terletak di Kecamatan Petang, Badung mengembangkan desa wisata. Meskipun telah ditetapkan menjadi desa wisata dengan SK tahun 2013, masyarakat desa tidak meninggalkan pertaniannya. Para warga tetap tekun bertani karena dari pertanian, mereka bisa mendapatkan hasil yang cukup baik.

Berbagai jenis tanaman pertanian tumbuh di daerah itu. Seperti komoditi andalannya yaitu asparagus dan sayur-sayuran. Bahkan asparagus dari Desa Belok Sidan menjadi juara di Asia. Komoditi yang ditanam juga ada jeruk, jambu kristal, jambu getas merah, lemon, cabai, dll. Selain pertanian juga dikembangkan peternakan khususnya peternakan sapi.

Baca juga:  Konjen Tiongkok Apresiasi Tindakan Cepat Pemerintah Tangani Bencana

Saking banyaknya jenis pertanian yang bisa dikembangkan di tanah subur itu, Desa Belok Sidan membentuk beberapa kelompok petani. Ada kelompok ternak, kelompok jeruk, kelompok jambu Kristal, dll. “Yang kami tonjolkan disini adalah petani tetap bertani. Desa wisata yang kami maksud selain mendapat hasil pertanian, tamu juga dapat melihat-lihat pertanian kita sekaligus memetik hasil pertanian. Karena tamu ingin mendapatkan sesuatu di tempat atau lokasi itu,” tutur Ketut Sueta, Ketua Desa Wisata Belok Sidan ditemui belum lama ini.

Baca juga:  Bupati Himbau Wisatawan Tak Kenal Medan Manfaatkan Sopir Lokal

Terdiri dari 9 banjar dinas dengan 1.800 KK, warga Desa Belok Sidan hampir 85 persen berprofesi sebagai petani. Namun hanya sebagian kecil sebagai pemilik lahan. Sebagian besar adalah petani penyakap. Dengan luas wilayah 3.200 meter persegi, rata-rata petani bisa mengelola tanah setengah sampai satu hektar.

Sementara tokoh-tokoh masyarakat seperti Bendesa, Kelian Banjar Adat dan Dinas, Subak mengelola desa wisata. Dengan demikian, apapun program yang dibuat akan mudah dijalankan.

Baca juga:  Hunian Hotel di Sanur Mulai Jeblok

Desa wisata Belok Sidan dikelola oleh masyarakat desa bukan secara perorangan, karena konsep desa wisata yang dibangun di Desa Belok Sidan adalah untuk menyejahterakan masyarakat secara umum. Untuk itu juga dibangun BumDes agar pengelolaan desa wisata lebih teratur.

Tepatnya di Banjar Lawak, Desa Belok Sidan juga dibuatkan jalur trekking baik jarak dekat maupun jarak jauh. Para tamu dapat menikmati alam pegunungan dan pertanian dengan naik sepeda. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *