NEGARA, BALIPOST.com – Hingga saat ini beras sejahtera (rastra) atau yang sebelumnya disebut beras miskin (raskin) masih tampak menumpuk di Kantor Perbekel Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Beras rastra tersebut belum bisa ditebus oleh warga/KK miskin yang berhak menerima.
Dari pengamatan Senin (17/7) puluhan karung beras masih menumpuk di kantor perbekel Mendoyo Dangin Tukad. Perbekel Mendoyo Dangin Tukad, Gusti Agung Kade Bambang Sumitra, dikonfirmasi membenarkan warganya yang berhak menerima rastra belum bisa membayar jatahnya sehingga belum bisa diambil.
Pihaknya katanya sudah berusaha jemput bola. Apalagi pihaknya harus membayar cash di Bulog setiap bulannya Rp 24 ribu per karung. Kalau sebelumnya cukup lancar namun ini karena adanya keterlambatan droping dari Januari. Sehingga warga tidak mampu untuk membayar semuanya. “Ada warga kami sampai 3 bulan atau dari bulan April belum bayar berasnya dan katanya menunggu punya uang,” katanya.
Adanya beberapa kendala itu katanya pihaknya melakukan kebijakan titik penyaluran di kantor desa bukan di banjar. “Ya biasanya kalau Bulog jika dikomplin kalau tidak sesuai standar akan diganti,” jelasnya.
Menurutnya untuk penerima rastra di desanya semua tepat sasaran yang memang berhak menerima yaitu sejumlah 76 KK. Bambang juga mengatakan masih mencari solusi agar beras tersebut tidak menumpuk di kantor desa. Karena jika beras itu dibiarkan terlalu lama menumpuk di kantor perbekel, kualitas beras menurun sehingga tidak layak dikonsumsi. (kmb/balipost)