kebun
Terlihat Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata didampingi Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto saat membuka Kebun Raya Gianyar di Banjar Pilan, Desa Kerta, Payangan, Senin (17/7). (BP/ist)
PEMBUKAAN awal (Soft Opening) Kebun Raya Gianyar (KRG) dilakukan secara resmi oleh Bambang Subiyanto selaku Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Banjar Pilan, Desa Kerta, Payangan, Senin (17/7). Prosesi ini dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan Bupati Gianyar A.A.Gde Agung Bharata.

Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengaku sangat mengapresiasi langkah Bupati Gianyar untuk membangun KRG sebagai kebun raya ke 32 di Indonesia yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. “Dibangun sebagai area konservasi, mengurangi laju degradasi keanekaragaman tumbuhan langka, dan meningkatkan serta memanfaatkan potensi daerah secara optimal dan berkelanjutan, “ katanya.

Dikatakan tujuan pembangunan kebun raya ini juga untuk konservasi in situ dan ex situ bagi segala jenis tumbuhan langka, menyediakan tempat penelitian dan pendidikan serta laboratorium alam tumbuhan tropis. “Disini juga bisa menjadi obyek wisata alam, mengembangkan jasa lingkungan, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar KRG,“ ucapnya.

Bupati Gianyar A.A.Gde Agung Bharata mengatakan, KRG merupakan hutan adat yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar sehingga kondisinya masih sangat terjaga, berada di areal tanah Negara seluas 9,7163 ha dikelola secara turun temurun oleh Kerama Desa Pakraman Pilan, didalamnya terdapat 41 jenis vegetasi asli yang didominasi oleh pohon-pohon berukuran besar hingga jenis-jenis anggrek, dan 36 jenis binatang diantaranya berbagai jenis burung, kera dan menjangan.

Baca juga:  #VoteVideoIndonesia Menyebar hingga MATTA Fair Malaysia

Pembangunan KRG diawali dengan adanya usulan dari Perbekel Desa Kerta kepada Bupati Gianyar dalam suratnya Nomor : 33/Pemb/I/2015 tanggal 14 Januari 2015 perihal Proposal Usulan Penatausahaan Hutan Desa Adat Pilan, kemudian ditindaklanjuti dengan mohon kajian kepada Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI, dan hasil kajian Nomor : B-1158/IPH.3/KS/IV/2016 tanggal 18 April 2016 menyatakan Hutan Desa Adat Pilan layak menjadi KRG.

Bupati Gianyar A.A.Gde Agung Bharata sangat mengapresiasi dan menghargai niat baik kerama Desa Pakraman Pilan untuk menjaga kelestarian hutan adat, dengan menyerahkan pengelolaan hutan adat Desa Pakraman Pilan menjadi KRG.

Disamping itu, Bupati Gianyar A.A.Gde Agung Bharata menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada kerama Desa Pakraman Pilan yang telah berkonstribusi merelakan tanahnya tanpa meminta ganti rugi, untuk pelebaran jalan dan pembukaan jalan baru menuju KRG dengan luas total 15 hektar lebih atau setara dengan nilai Rp.34,5 milyar lebih.

Baca juga:  Hutan di Kintamani Cocok Dikembangkan Jadi Kebun Raya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar Wayan Kujus Pawitra mengatakan, untuk mewujudkan KRG, pada APBD Tahun 2016 telah disetujui anggaran penyusunan Detail Enginering Design (DED) KRG sebesar Rp. 150 juta lebih, kemudian dilanjutkan pada APBD Tahun 2017 berupa peningkatan jalan Kerta sampai ke lokasi KRG sepanjang 4,314 km lebar 5,5 meter dengan biaya Rp. 12,7 milyar lebih,  pembangunan pintu gerbang KRG dengan biaya Rp. 2,9 milyar lebih, pembangunan jaringar air sampai di KRG dengan biaya sebesar Rp. 686 juta lebih, dan bantuan hibah pembangunan Taman Tematik dari LIPI sebesar Rp. 500 juta lebih.

Selanjutnya dijelaskan, pembangunan KRG tidak boleh berhenti sampai soft opening, untuk melanjutkan pembangunan dan melengkapi sarana dan prasarana KRG, telah diusulkan bantuan APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2018 sebesar Rp. 14 milyard lebih, sesuai tahapan pembangunan pada Detail Enginering Design (DED) KRG.

Baca juga:  11 Proses "Screening" Diterapkan di Bandara Ngurah Rai, Segini Diperlukan Waktu Per Wisman

Menyangkut anggaran untuk mewujudkan pembangunan KRG Wayan Kujus Pawitra menjelaskan, tujuan pembangunan KRG bagi masyarakat Desa Pakraman Pilan dan juga masyarakat Gianyar adalah untuk pelestarian atau konservasi fungsi ekosistem, penjaga iklim mikro, dan pengendali tata air dan penyediaan air bagi kehidupan kita saat ini dan dimasa yang akan datang, disamping manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, dengan demikian pembangunan KRG tidak dapat diukur hanya semata-mata dari untung atau rugi dari sisi ekonomi saja, bahkan konstribusi kerama Desa Pakraman Pilan sangat besar dalam mewujudkan KRG.

Kebun Raya Gianyar dibangun atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Gianyar, Desa Pakraman Pilan, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, secara struktural dikelola oleh UPT Kebun Raya Gianyar yang berada dibawah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, dan pengelolaan secara operasional rencananya dikerjasamakan dengan Desa Pakraman Pilan, persetujuan atau rekomendasi kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan Desa Pakraman Pilan tentang pembangunan dan pengelolaan KRG sedang dalam proses pembahasan DPRD Kabupaten Gianyar. (adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *