SINGARAJA, BALIPOST.com – Aktifitas belajar mengajar di SDN 2 Pedawa, Kecamatan Banjar belakangan ini kurang nyaman. Ini karena kerusakan pagar pembatas sekolah sejak enam bulan lalu belum diperbaiki. Celakanya, dampak jebolnya pagar pembatas itu, sekarang mengakibatkan lantai ruang kelas di sekolah setempat retak hingga rawan longsor. Guru dan siswa was-was kalau pondasi ruang kelas yang retak tersebut ambruk. Apalagi lokasi ruang kelas yang berada di ketinggian, sehingga bisa saja terjadi longsor.
Pagar pembatas areal sekolah di sebelah di utara bersebelahan dengan tembok ruang kelas I jebol lebih dari enam bulan lalu. Kondisi serupa juga terjadai di selatan ruang kelas. Bahkan, kondisiya lebih membahayakan karena batu kali yang dijadikan pondasi bangunan menyembul dari permukaan tanah yang diduga akibat beban di atasnya. Tak pelak, keadaan ini membuat sgutu dan iswa tidak nyaman dalam mengikuti proses belajar mengajar (PBM) yang kembali aktif setelah libur panjang berakhir. Warga sekolah ini was-was dalam mengikuti pelajaran, pondasi ruang kelas mereka ambruk.
Kepala SDN 2 Pedawa Wayan Wadra Senin (17/7) mengatakan, meski ruang kelas membaayakan namun gedung tersebut tetap difungsikan. Ini karena sekolah tidak memiliki ruang kelas lain. Apalagi, jumlah siswa yang mencapai 150 anak, seingga semua ruang kelas telah difungsikan. Pihaknya sempat menutup pondasi yang retak tersebut dengan beton. Akan tetapi karena perbaikan tidak maksimal. Piaknya berarap perbaikan secara permanen bisa segara dilakukan oleh pihak kabupaten. “Kondisi gedung di ketinggian dan kami khawatir kalau senderan ini jebol. Kami berharap segara ada penanganan dari kabupaten,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Komite Sekolah Made Drama. Dia meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) segara membantu perbaikan kerusakan gedung sekolah di desanya. Darma kahwatir kalau kondisi ini tidak ditangani serius bisa saja akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah. Yang paling dikhawatirkan adalah keselamatan siswa maupun guru yang mengajar di ruang kelas dengan pondasi gedung yang retak dan rawan longsor. “Pagar pembatas ini kondisinya sangat membahayakan, sehingga kami berharap sekali perbaikan segara dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Sementara itu Kadisdikpora Gede Suyasa mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mendata sekolah-sekolah di Buleleng termasuk di SDN 2 Pedawa yang mengalami kerusakan. Jika dana memungkinkan, maka kerusakan itu ditangani melalui anggaran APBD perubahan 2017. Sedangkan, alternatif lainya Disdikpora akan mengalokasikan angagran APBD 2018.
Tambahan toilet SDN 2 Pedawa yang sekarang memiliki 150 anak belum dilengkapi dengan fasilitas toilet untuk siswa dan guru. Atas kondisi ini, pihak sekolah meminta bantuan pembangunan toilet, sehingga fasilitas sekolah menjadi lengkap. Untuk lahan, sekolah dan komite sudah menyiapkan lahan untuk membangun dua unit toilet. (mudiarta/balipost)