BANGLI, BALIPOST.com – Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan rasa prihatin dan duka cita mendalamnya atas musibah kecelakaan tunggal di wilayah Desa Terunyan, Kintamani yang menewaskan tiga orang wisatawan, Senin (17/7) petang.
Pasca kejadian ini, Bupati menyatakan bahwa pihaknya akan berbenah. Untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa, pihaknya menghimbau wisatawan yang hendak ke Desa Wisata Terunyan untuk selalu berhati-hati saat berkendara. Bagi wisatawan yang belum mengenal medan di desa setempat, Bupati menyarankan agar memanfaatkan sopir lokal.
Ditemui usai membuka kegiatan bimtek di SMKN 1 Bangli, Selasa (18/7), Bupati Gianyar menyatakan bahwa kejadian kecelakaan di Terunyan merupakan yang pertamakali terjadi. Meski telah menerima laporan dari jajarannya, pihaknya menyatakan belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Apakah karena faktor kelalaian atau ada faktor lainnya.
Yang jelas, pasca kejadian kecelakaan ini, pihaknya menyatakan akan segera berbenah. Pembenahan yang pertama akan dilakukan adalah dengan melakukan penambahan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalan menuju Terunyan. Terkait kondisi ruas jalan di sepanjang Desa Terunyan yang sempit dan terjal, Gianyar menyatakan bahwa hal itu tidak memungkinkan untuk dilebarkan.
Mengingat posisi jalan yang diapit jurang dan tebing menurutnya yang bisa dilakukan adalah membuat persimpangan (grid) di beberapa ruas jalan sehingga bisa dilintasi dua kendaraan saat berpapasan termasuk pemasangan pagar pengaman jalan. “Bila memungkinkan jalan yang terjal di wilayah cemara landung akan kita buat lebih landai,” terangnya.
Gianyar mengatakan pasca kejadian kecelakaan, pihaknya menghimbau kepada seluruh wisatawan untuk tidak perlu ragu berkunjung Terunyan. Hanya saja untuk mengantisipasi terjadinya musibah kecelakaan serupa, pihaknya kembali menghimbau kepada seluruh wisatawan untuk selalu berhati-hati dalam berkendara.
Bagi wisatawan yang sama sekali belum memiliki pengalaman melintasi jalur Terunyan, disarankan untuk memanfaatkan sopir local yang handal. Sementara itu, terhadap wisatawan yang menjadi korban kecelakaan, Gianyar menyatakan Pemkab Bangli akan menanggung seluruh biaya pengobatan para korban di RSU Bangli.
Sementara, empat korban selamat kecelakaan tunggal yang terjadi di Desa Terunyan Kintamani Selasa (18/7) telah dirawat di RSUP Sanglah.
Direktur RSU Bangli dr. Wayan Sudiana saat dikonfirmasi menjelaskan, dari empat korban selamat yang sebelumnya ditangani di RSU Bangli, satu diantaranya kondisinya mengalami patah tulang. Oleh pihaknya pasien tersebut telah dirujuk ke RSU Sanglah untuk mendapatkan perawatan intensif. “Satu orang kita rujuk dengan patah tulang, tapi tiga pasien yang lain ikut dirawat di Denpasar biar dekat dengan keluarganya,” terangnya.
Sementara dua korban tewas yang berhasil di evakuasi dari mobil APV, kata dr. Sudiana masih dititipakan di ruang jenazah RSU Bangli. (dayu swasrina/balipost)