dokumen
Ruang guru SDN 3 Pemuteran, Kecamatan Gerokgak terbakar Senin (17/7) lalu mengakibatkan dokumen penting dan buku ludes terbakar. (BP/ist)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga di sekitar areal SDN 3 Pemuteran, Kecamatan Gerokgak mendadak heboh. Warga berhamburan ke luar rumah setelah mengetahui api membakar bangunan SDN 3 Pemuteran Senin (17/7) lalu. Akibat kejadian ini dokumen penting siswa, dan guru serta buku pelajaran yang dibeli dari Dana Operasional Sekolah (BOS) ludes dilahap si jago merah.

Tak hanya itu, pihak sekolah memperkirakan keruggian materiil akibat kejadian ini, SD di Buleleng barat tersebut menelan kerugian hingga Rp 150 juta.

Informasi dikumpulkan di lapangan menyebutkan, sebelum kejadian aktifitas guru dan siswa berjalan seperti biasa. Sekitar pukul 13.00 wita, tiba-tiba waga menemukan asap mengepul di salah satu bangunan di sekolah setempat. Tidak berselang lama, kepulan asap berubah menjadi kobaran api, hingga warga mendatangi lokasi.

Baca juga:  Api Belum Padam di TPA Suwung

Warga berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya. Dengan perjuangan warga dan bantuan Pemadam Pos Seririt api berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian.

Kapolsek Gerokgak AKP Ketut Relo Kusada seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Suka Wijaya Selasa (18/7) mengatakan, untuk sementara pihaknya masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi yang diduga mengetahui kebakaran tersebut.

Kesaksian I Nyoman Sumiada warga yang tinggal di belakangan sekolah, tiba-tiba saja dia melihat asap mengepul di salah satu rangan sekolah. Kepulan asap yang diikuti dengan kobaran api, kemudian dilaporkan kepada Kepala SDN 3 Pemuteran I Wayan Sulistra S.Pd.

Api pertama kali muncul di ruang yang disekat dengan ruang dapur untuk menempatkan kompor. “Karena dibatasi tembok penyengker, saksi tidak mengetahui ruang apa yang terbakar. Setelah kita cek itu ruang guru dan memang ada dapur. Waktu api membesar langsung dilaporkan kepada kepala sekolah. Api yang sudah membesar kemudian dipadamkan sekitar dua jam kemudian,” katanya.

Baca juga:  "Bike to Sunset," Upaya Sosialisasikan Hidup Sehat lewat Bersepeda

Setelah api padam, kepala sekolah bersama petugas polisi kemudian mendata kerugian akibat kejadian tersebut. Hasilnya, dokumen guru dan siswa yang disimpan di ruang guru hangus terbakar. Bahkan, sejumlah buku pelajaran yang rencananya akan dibagikan kepada siswa yang bau memulai tahun ajaran baru 2017/2018 juga terbakar.

Kepala Unit Pelaksana Pendidikan (UPP) Kecamatan Gerokgak Putu Suardika mengatakan, pasa kebakaran untuk sementara guru menempati sebagian ruang yang masih utuh. Terkait dokumen dan buku yang terbakar, Suardika mengatakan itu arsip yang tidak digunakan kembali.

Baca juga:  Nataru, 36 Kapal Disiapkan Layani Rute Padangbai-Lembar

Sedangkan buku yang terbakar pun merupakan buku lama dan tidak lagi digunakan dalam tahun ajaran ini karena menggunakan Kurikulum K13. Meski demikian, pihaknya menyarankan kepala sekolah untuk segara membuat surat penghapusan aset karena bagaimanapun buku tersebut menjadi aset sekolah yang dibeli dengan anggaran BOS.

“Kabupaten bersama UPP juga mengecek ke lokasi dan khusus buku tidak ada buku baru yang terbakar dan tidak menghambat proses belajar mengajar (PBM). Kami juga perintahkan untuk membuat surat penghapusan aset dan menungu perbaikan guru berkantor di ruang yang masih utuh dan kalau tidak cukup maish ada perpustakaan dan gudang untuk ruang guru,” tegasnya. (mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *