Seorang guide sedang mengajak dua tamu asia berkunjung ke obyek wisata. (BP/dokumen)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Selain menggenjot sektor pariwisata di Kabupaten Badung, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pada pelaku pun harus dibenahi. Dinas Pariwisata Daerah (Diparda) setempat pun memberikan pelatihan Bahasa Inggris dan tata bahasa (grammar) kepada SDM desa wisata.

Kabid Sumber Daya Pariwisata (SDP) Diparda Badung, I Nyoman Suardana, mengatakan potensi kepariwisataan di Badung perkembangannya sangat pesat begitu pula meningkatnya usaha-usaha kepariwisataan lainnya.

“Untuk itu kami pandang perlu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, sehingga mampu mengembangkan kepariwasataan yang berkelanjutan,” ujar Nyoman Suardana, Selasa (18/7).

Baca juga:  HUT ST Praja Wisnu Murti, Bupati Giri Prasta Komit Dukung Kegiatan Sekaa Teruna

Menurutnya, Desa Bongkasa merupakan desa wisata yang akan dikembangkan sebagai salah satu cluster dari tiga cluster desa wisata di Badung yaitu Kecamatan Petang di Desa Carangsari, kecamatan Mengwi di areal Pura Taman Ayun dan Kecamatan Abiansemal di Desa Bongkasa. Materi pelajaran yang diberikan meliputi percakapan praktis bahasa inggris, tata bahasa atau grammer, kebijaksanaan kepariwisataan Bali, sapta pesona dan sadar wisata, teknik memasarkan obyek wisata, dan teori teknik pemandu wisata.

Baca juga:  Kembali, Bounty Cruise dan Patagonia Berangkatkan Bantuan ke 3 Gili

“Kami harapkan setelah pelatihan ini dapat melahirkan tenaga-tenaga yang mampu berkominukasi dengan wisatawan dan menguasai iptek, sehingga mampu bekerja dengan profesional,” ujarnya.

Dikatakan, penting memberikan pelatihan untuk menyiapkan SDM di bidang pariwisata untuk mewujudkan perkembangan desa wisata yang lebih baik di masa mendatang. Terlebih, perkembangan desa wisata kedepannya memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat.

“Pelatihan ini kami harapkan memiliki peran yang besar, karena Kabupaten Badung memiliki banyak obyek wisata menuju pengembangan pariwisata kerakyatan, sehingga dalam pengembangan ini diperlukan SDM yang memiliki ketrampilan dan keahlian dalam berbahasa asing,” ujarnya.

Baca juga:  Kesiapan Penglipuran Dikunjungi Delegasi WWF ke-10 Dicek

Dia juga berharap nantinya para pengelola desa wisata mampu memandu dan memberi informasi kepada wisatawan dengan baik dan santun. Selain itu juga praktek teknik pemandu wisata dan pemberdayaan pokdarwis dalam industri pariwisata. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *