DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah 3 perusahaan asal Bali yang telah melakukan initial public offering (IPO) atau go public, yaitu Bukit Uluwatu Villa, Island Konsep Indonesia dan Bali Towerindo, akan ada 3 perusahaan lagi yang go public. Ketiga perusahaan ini, menurut Kepala kantor IDX Denpasar, I Gusti Agus Andiyasa, berasal dari sektor ritel, media, dan properti.
Tiga perusahaan tersebut dikatakan tinggal merapikan legal dan administrasinya saja. “Sebenarnya sudah sejak lama kami dekati. Mereka juga intens berkomunikasi dengan kita, apa-apa saja yang perlu dipersiapkan untuk IPO,” imbuhnya.
Diakui ada beberapa perusahaan lagi yang berniat untuk IPO. Pihaknya pun sedang melakukan pendekatan. Hanya kendalanya, belum banyak perusahaan paham tentang go public. “Mereka mengira kalau go public, bukan mereka lagi yang punya perusahaan, padahal bukan. Go public itu kan, kalau ingin besar maka go public-kan. Kadang-kadang mereka berpikir, karena belum besar, belum cocok untuk go public,” bebernya.
Selain itu, ia melihat kendala lain yang dialami perusahaan di Bali untuk go public adalah legal dan administrasinya belum lengkap. “Bentuk perusahaannya juga belum PT, padahal potensinya ada,” ujarnya.
Menurutnya, potensi perusahaan di Bali untuk go public cukup besar. Maka dari itu, bursa akan terus melakukan pendekatan-pendekatan ke pengusaha Bali agar banyak perusahaan dari Bali yang bisa go public.
Perusahaan yang ingin IPO, selain mendapatkan kemudahan akses permodalan, juga agar dikenal masyarakat luas. “Dengan go public citra perusahaan itu akan meningkat. Sama halnya dengan Waskita Beton. Ketika itu masyarakat baru tahu bahwa perusahaan itu tidak hanya Waskita Karya tapi juga ada Waskita Beton,” tuturnya. (Citta Maya/balipost)