ikan
Petugas bersama warga mengangkat bangkai ikan yang mengapung di permukaan Danau Batur. (BP/ina)
BANGLI, BALIPOST.com – Sebanyak kurang lebih 5 ton bangkai ikan yang mati akibat semburan belerang di Danau Batur berhasil diangkat petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli bersama masyarakat, Kamis (20/7). Pengangkatan bangkai ikan dilakukan di beberaapa lokasi yang terkena dampak semburan belerang diantaranya Desa Terunyan dan Desa Abang Batudinding, Kintamani.

Kabid Perikanan Dinas PKP Kabupaten Bangli Nyoman Widiada mengatakan, kegiatan pembersihan bangkai ikan dilaksanakan dengan melibatkan sejumlah stafnya di Dinas PKP, PPL perikanan, petugas BBI Sidembunut, Polair, kelompok budidaya ikan, kelompok pengawas masyarakat dan sejumlah masyarakat di dua desa tersebut. Kegiatan pembersihan bangkai ikan lebih banyak difokuskan di wilayah Desa Terunyan. Karena, selain wilayah tersebut paling parah mengalami dampak, juga karena Desa Terunyan merupakan daerah tujuan wisata.

Baca juga:  Kasus Anak Sapi Mati Misterius Kembali Terjadi

Widiada menjelaskan, kurang lebih lima ton bangkai ikan yang berhasil diangkat dari KJA maupun di luar KJA Danau Batur. Sebagian dikubur di lahan yang ada di pinggir danau. Sisanya dipakai untuk pupuk atau dibuat probiotik oleh salah seorang warga Pengotan.

Pengangkatan ikan bertujuan mengurangi pencemaran air dan pencemaran udara yang diakibatkan dari bangkai ikan. Disamping itu, kegiatan juga sekaligus dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat agar kedepannya setiap ada bangkai ikan yang mati akibat semburan belerang bisa dikubur langsung atau dijadikan pupuk.

Baca juga:  Minimalisasi Kasus Rabies, Anjing di Obyek Wisata Disasar

“Kami dari Dinas PKP juga sudah membuat surat edaran ke seluruh kepala desa di seputaran danau untuk menghimbau supaya ikan yang mati dikubur sehingga tidak menimbulkan polusi air,” terangnya.

Sementara itu, disingung mengenai kondisi Danau Batur saat ini, Widiada mengatakan sudah mulai berangsur-angsur normal. Bau belerang juga diakuinya sudah berangsur hilang. “Pengamatan tadi belerang sudah mulai reda dan air sekitar desa Trunyan, Abang Songan, Abang Batu dinding dan Buahan sudah normal. Bau belerang juga sudah berangsur angsur hilang,”jelasnya.

Baca juga:  Bangkai Mola-mola Ditemukan Terdampar di Banyuwedang

Disebutkannya pada Juli ini, wilayah yang terkena semburan belerang ada di Desa Trunyan, Abang Songan, Abang Batu Dinding dan Banjar Dalem Desa Songan. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *