TABANAN, BALIPOST.com – Selain dikenal dengan potensi sektor pertanian, kabupaten Tabanan juga memiliki sejumlah daerah yang bergelut di sentra kerajinan. Salah satunya di wilayah kecamatan Kediri. Selain keramik dan gerabah, kecamatan dengan potensi pariwisata Tanah Lot ini juga merupakan sentra kerajinan logam. Bahkan, aneka produk yang dihasilkan para pengrajin logam di kawasan itu, banyak tersebar di semua wilayah.
Salah satu karya mereka yang kini tengah digandrungi adalah kerajinan tempat lilin yang terbuat dari plat logam. Lantaran bentuk dan modelnya unik dan klasik, serta pewarnaannya yang menarik, kerajinan ini banyak diminati pasar Eropa dan Australia. Salah seorang pengrajin tempat lilin yang juga pengelola Warna-Warni Candle Handicraft Ni Komang Ayu mengungkapkan, kerajinan tempat lilin dengan beragam bentuk dan berbahan dari besi menjadi daya tarik bagi importir disejumlah negara saat ini. Kondisi tersebut terjadi karena hasil kerajinan tempat lilin ini dinilai unik karena dipadukan dengan beragam motif gambar menarik. “Untuk desain kita buat sendiri, karena ada juga konsumen yang order langsung,” ucapnya.
Lanjut dikatakannya, untuk order desain atau model ini datang dari kalangan konsumen asing atau importir yang menginginkan motif maupun model tertentu. Ayu menambahkan, dipasar ekspor kerajinan tempat lilin ini banyak diminati dari Negara Sepanyol dan Jerman dengan motif dan volume bervariasi. Misalnya, bila pangsa pasar Spanyol lebih cendrungu menyasar kerajinan tempat lilin ini sebagai dekorasi lampu dalam berbagai bentuk, sedangkan untuk pangsa pasar Jerman lebih fokus menyasar tempat lampu berbentuk berbagai binatang. Bahkan untuk transaksi ekspor ini rutin dilakukan seminggu dua kali.
“Untuk permintaan pasar kerajinan tempat lilin ini memang cenderung ke luar negeri, dibandingkan pasar lokal yang jumlahnya sedikit, bahkan sangat jarang. Dipasar lokal, kerajinan tempat lilin ini disasar hotel sebagai dekorasi ruangan,” ujarnya.
Sambungnya, secara umum potensi pasar kerajinan tempat lilin ini memang cukup menjanjikan. Itu pula yang membuat persaingan pasar disektor sejenis cukup ketat saat ini. Namun terkait hal tersebut, disikapi dengan selalu menjaga kualitas produk, sehingga pihaknya telah memiliki langganan tetap untuk setiap hasil produk yang dihasilkan selama ini.
Untuk harga, di pasar ekspor, kerajinan tempat lilin ini dibandrol dikisaran Rp 25 ribu hingga Rp 100 ribuan per picis tergantung bahan baku barang dan tingkat kerumitan. Kata Ayu, selama ini bahan baku dipasok dari luar Bali dalam bentuk plat besi, bahan baku tersebut kemudian diolah menjadi beragam bentuk sesuai dengan desain atau pesanan konsumen yang ada.(puspawati/balipost)