BANGLI, BALIPOST- Pascajatuhnya mobil APV di Desa Terunyan yang menewaskan tiga wisatawan domestik Pemkab Bangli melalui Dinas Perhubungan (Dishub) sementara ini menghimbau wisatawan domestik maupun mancanegara yang hendak berkunjung ke objek wisata Kuburan Terunyan supaya melakukan penyeberangan lewat Dermaga Kedisan dengan memakai boat. Adanya himbauan tesebut tidak dipermasalahkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli. Karena langkah yang dilakukan demi keselamatan pengunjung.
Kabid Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli I Wayan Merta di ruang kerjanya, Jumat (21/7) mengatakan, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan terkait himbauan yang dilontarkan Pemkab Bangli melalaui Dishub untuk menyarankan wisatawan yang ingin berkunjung ke objek wisata Kuburan Terunyan tidak menggunakan jalur darat dan menyarankan untuk melakukan penyebrangan melalui Dermaga Kedisan menuju Kuburan Terunyan menggunakan jasa boat.
Menurutnya, langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keselamatan para pengunjung yang datang. “Kita dari Disparbud tidak mempermasalahkan hal itu. Toh juga apa yang dilakukan untuk menjaga keselamatan pengunjung. Mengingat kalau kita lihat memang lokasi jalan sangat terjal. Sehingga ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya hal yang sama kembali terjadi,” ungkap Merta.
Merta mengatakan, pihaknya memang tidak meginginkan hal seperti itu kembali terjadi Bangli. Melihat hal itu, pihaknya berharap wisatawan yang hendak berkunjung dapat mengikuti himbauan itu yakni wisatawan yang ingin ke Kuburan Terunyan supaya melalui menyebrangan lewat Dermaga Kedisan menggunajan boat.
“Kalau menggunakan jasa boat keselamatan lebih terjamin. Sebab, perahu termasuk boat-boat yang dimiliki untuk melayani penyebrangan cukup bagus. Termasuk alat keselamatan seperti pelampung juga sudah disiapkan. Jadi keselamatan pengunjung jelas terjamin,” katanya.
Dia juga menyatakan, sejatinya jika ingin menuju ke Kuburan Terunyan memang jauh lebih indah kalau melali penyebrangan memakai boat. Sebab, pengunjung dapat melihat kanan kiri hamparan indahnya pemandangan gunung batur termasuk air danau.
Sementara kalau lewat jalur darat, memang berisiko tinggi. Apalagi pengendara dan sopir baru pertama kali melintasi jalan yang cukup terjal ditambah tidak menguasai medan akan sangat mengancam keselamatan.
“Kalau masyarakat disana tidak masalah karena sudah mengetahui medan jalan seperti apa. Nah untuk pengunjung yang baru pertamakali datang kesana ini yang berbahaya. Karena mereka belum menguasai medan. Inilah yang menjadi salah satu penyebab kecelakaan sepeti kejadian jatuhnya mobil APV beberapa hari lalu. Semoga himbauan untuk melalui penyebrangan bisa diikuti oleh para pengunjung,” harapnya.
Ketika disinggung kalau pengunjung yang hendak ke kuburan Terunyan dapat mematikan mata pencahrian kelompok Perahu Dayung di Desa Terunyan? Merta mengungkapkan, dengan dihadapkan dengan situasi seperti ini, maka pihaknya berharap tidak ada yang diuntungkan dan dirugikan.
“Yang lebih tahu itu Dishub. Kita di Dinas Pariwisata hanya memberikan motivasi, dorongan, SDM, arahan supaya tidak ada yang diuntungkan dan dirugikan. Kita harap dengan adanya kajadian ini merupakan pelajaran pahit untuk kita semua agar kedepannya pengelolaan pariwisata di Bangli bisa lebih baik lagi dari sekarang. Dan kunJungan wisatawan tetap normal,” tandas I Wayan Merta. (eka prananda/balipost)