DENPASAR, BALIPOST.com- Akibat layang -layang sepanjang 2 meter putus dan jatuh di gardu induk Sanur, menyebabkan padamnya listrik di daerah Sanur, Gianyar dan Pesanggaran pada Jumat (21/7). Padamnya listrik terjadi selama 33 menit. Kejadian tersebut juga menyebabkan padamnya pembangkit yang ada di Pesanggaran sebanyak 4 unit.
Demikian diungkapkan Asisten Manager Pemeliharaan dan Aset PT PLN APP (Area Pelaksana Pemeliharaan) Bali, Budi Suniapati. “Untungnya kesiapan kami di APP segera mengeksekusi sehingga waktu padam bisa dipercepat sekitar 33 menit,” katanya.
Dilihat dari padamnya listrik tersebut diperkirakan daya yang hilang mencapai 180 MW sehingga di nilai cukup besar. Sedangkan kerugian yang dialami belum bisa ditafsirkan. Pihaknya menyayangkan di samping kerugian material juga kerugian yang dialami konsumen seperti rumah sakit yang membutuhkan aliran listrik untuk pasien gawat darurat. Bulan ini saja, pihaknya telah 4 kali mengalami gangguan akibat layang-layang.
Maka dari itu pihaknya mengimbau agar bermain layangan di wilayah yang bebas dari jalur saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150KV. “Bermain layangan silakan, tapi jangan dekat jaringan apalagi menginapkan laying-layang, karena sangat berbahaya bagi keandalan kelistrikan kita,” katanya.
Tindak lanjut PLN dalam mengatasi kerusakan tersebut adalah pemadaman listrik selama beberapa jam untuk perbaikan. Meskipun aturan bermain layang-layang telah diatur dalam Permen ESDM no. 18 tahun 2015 tentang berbahaya bermain layang-layang di sekitar jalur tegangan tinggi. Namun permen tersebut rupanya belum tersosialisasi dengan baik. Sehingga banyak pelanggaran yang dilakukan masyarakat.
Dalam Permen tersebut juga ada sanksi namun pihaknya masih dalam tahap pemberian informasi kepada masyarakat karena tidak semua daerah tahu tentang peraturan tersebut. “Ada sanksinya, tapi sifatnya belum karena masih pendekatan,” pungkasnya.(citta maya/balipost)