Sampah di Pantai Menjangan. (BP/dok)
NEGARA, BALIPOST.com – Permasalahan sampah di kawasan pesisir pantai dan perairan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) nampaknya terus saja terjadi. Bahkan dari hasil upaya clean up yang dilakukan TNBB sejak Februari lalu, sudah mencapai total sembilan ton.

Sampah menjadi masalah krusial di kawasan konservasi berbagai flora dan fauna ujung Barat Pulau Bali ini.

Kasubag TU TNBB, Wiryawan ditemui Kamis (20/7) mengatakan sampah yang paling banyak ditemui merupakan di wilayah pesisir pantai. Pihaknya tidak mengetahui persis dari mana asal sampah tersebut.

Baca juga:  Puncak Karya Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur Berlangsung 24 Maret 2024

Tetapi hampir setiap bulan muncul. Sampah merupakan masalah krusial yang menjadi perhatian TNBB. Selain untuk konservasi, juga menunjang kawasan yang menjadi salah satu destinasi wisata alam. “Itu sampah sebagian besar yang ada di pantai, kalau di dalam jarang. Termasuk di dasar laut, sampai saat ini sudah sembilan ton,” tandas Wiryawan.

Untuk membersihkan itu, pihaknya melakukan clean up secara rutin. Namun ia memastikan bahwa sampah-sampah ini bukan dari TNBB. Sejumlah upaya dilakukan untuk menjaga kebersihan baik di darat maupun dengan diving (menyelam).

Baca juga:  Pengangguran di Karangasem Tembus 8.600 Orang, Didominasi Tamatan SMA dan Sarjana

Kawasan perairan laut TNBB terutama di Pulau Menjangan menjadi perhatian utama. Sebab, di wilayah itu merupakan destinasi wisata air terutama diving dan snorkling di Bali. Belum lama ini, juga dilakukan aksi bersih-bersih sampah melibatkan puluhan penyelam dari berbagai daerah.

Pulau Menjangan yang termasuk di dalam kawasan konservasi TNBB memiliki potensi terutama bagi para pecinta olahraga air, seperti menyelam dan snorkeling. Pulau ini memiliki tutupan karang yang luas dan tersusun menyerupai terasering dan menempel di dinding hingga kedalaman 50 meter.

Baca juga:  Hutan TNBB Terbakar, 30 Hektare Terdampak

Mulai dari karang keras hingga karang lunak yang memiliki berbagai bentuk. Jenis ikan karangnya pun demikian, sangat beragam. Dari jenis ikan badut, setidaknya terdapat lima spesies yang menghuni perairan pulau yang memiliki luasan 175 hektar ini. Selain sebagai habitat asli burung Curik Bali, TNBB memiliki keanekaragaman hayati laut berupa terumbu karang dan biota laut lainnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *