DENPASAR, BALIPOST.com – Putu Luhur Apngal Kusuma kelar sebagao juara, untuk kategori junior C (14-15 tahun), pada Kejurnas Catur ke-46, di Bogor, 17-21 Juli Selain sekeping emas, Bai juga kebagian 1 perak, dari 10 nomor yang diikuti.
Putu Luhur yang asal Buleleng itu, berhak menggenggam medali emas, setelah di partai puncak atau babak ke-9 mengalahkan Mustofa Iqbal pecatur Jawa Tengah. Kemenangan itu membawa Putu Luhur dengan poin akhir 7,5, sedangkan rivalnya harus puas meraih nilai 6.
Dua peactur Bali yang turun pada kategori C, yakni Gregorio Narendra hanya kebagian poin 5 terperosok ke peringkat 22, serta Andre Silvelter posisinya terlempar ke posisi 31, dengan mengemas poin 4.
Untuk junior C putri, Bali mendapat 1 perak yang dipersembahkan Master Nasional Wanita (MNW) Gracelia Paramesthi Samekto. Pecatur yang mendapat gelar pada PON XX/Jabar 2016, pada Kejurnas 2017 memperoleh nilai 7,5, kalah bersaing dengan pecatur DKI Jakarta Master Fide Wanita (MFW) Christine Elisabet yang menggaet medali emas.
Selanjutnya, pecatur Bali Nonia Andyk Ulandari mendapat nilai 5,5, bertengger di urutan 8. “Hanya kedua pecatur ini yang mampu mendongkrak reputasi olahraga asah otak level nasional. Perjuangan mereka sudah maksimal dan hasilnya sudah terlihat meski hanya 1 medali emas dan 1 perak,” ujar Ketua Umum Pengprov Percasi Bali, Sang Putu Subaya, Jumat (21/7).
Dia berharap, Putu Luhur tidak cepat puas diri, dengan keberhasilan meraih medali emas, mengingat sukses ini merupakan pintu pembuka menuju sengitnya persaingan pada cabor asah otak ini. “Mulai dari junior harus benar-benar jelas prospeknya, dan peran orangtua, pelatih, Pengkab Percasi dan KONI Buleleng sangat penting untuk pendampingan. Sedangkan Percasi Bali sifatnya memfasilitasi ketika atlet bersangkutan mengikuti event – event nasional,” kata Subaya. (Daniel Fajry/balipost)